Berita

Ribuan Massa yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARI-BP) mengikuti aksi menolak Israel ikut Olimpiade Paris 2024/Net

Publika

Bela Palestina Bukan soal Sejarah, Apalagi Agama

OLEH: ADIAN RADIATUS*
SENIN, 22 JULI 2024 | 09:31 WIB

ADA kontroversi yang diam-diam mencuat. Berjalan di belakang layar serta disuarakan secara serampangan kepada sebagian kecil rakyat NKRI yang kurang memahami situasi mencekam dari perilaku brutalisme Israel di Palestina, khususnya di Jalur Gaza beberapa bulan terakhir ini. 

Mereka adalah yang mencoba menyambung antara sejarah masa lampau terkait suku bangsa termasuk sudut agamaisnya.

Cara tidak berperikemanusiaan menggenosida generasi suatu bangsa telah dipertontonkan Israel secara terang benderang di dunia yang seharusnya diperuntukan untuk hidup dan kehidupan yang damai, tentram saling mengasihi. 

Ini bukanlah urusan sejarah apalagi dikaitkan dengan agama semata. Tidak pernah ditemukan ajaran dalam agama manapun tentang merestui perbuatan laknat menelan nyawa dan kehidupan manusia sedemikian keji. Apalagi secara massal dilakukannya diluar nalar manusiawi yang tersedia di hati setiap insan.

Pemimpin dan pasukan Israel sepertinya telah tidak memiliki hati itu yang disediakan Tuhan di setiap tubuh dan pikirannya. Yang mereka tahu hanyalah membunuh, membunuh dan membunuh, entah kapan berakhir.

Maka ketika ada bagian pemimpin Indonesia apapun levelnya berhasrat, bahkan bersedia mengunjungi pemimpin Israel dan juga kelompok yang keliru memaknai 'tragedi kemanusiaan' paling memilukan hati nurani itu sebagai hal biasa saja, adalah kelompok yang telah mati kehidupan batin dan musnah jiwa welas asihnya, walaupun hanya setetes saja.

Mereka mengedepankan kesombongan sekaligus menunjukan kebodohan paling dungu dalam sejarah kemanusiaan yang ada. Karena cara pembunuhan yang dilakukan Israel itu tidak mengenal apakah itu anak-anak, perempuan atau orang tua tak berdaya. Semua dibunuh secara kejam dan bengis.

Akankah kelompok ini menjadi pembela kejahatan perang tersadis sepanjang sejarah dekade ini dengan sikap berlawanan terhadap seluruh keprihatinan terdalam masyarakat di seluruh negara di dunia atas perilaku Israel di Gaza itu. 

Pemerintah harus mengambil langkah-langkah lebih konkret atas arus informasi dan petunjuk-petunjuk serta dukungan penuh kepada penyelamatan bangsa Palestina secara lebih luas dan komprehensif.

Pemerintah harus mendukung secara penuh sepenuh hati semua gerakan-gerakan perlawanan secara damai dan tertib yang dilakukan kelompok-kelompok kemanusiaan di Tanah Air ini. 

Jangan biarkan siapa pun salah memaknai apalagi salah pandangan terkait cara Israel berperang ini.

Sejarah yang tercatat adalah "Palestina for Indonesia and Indonesia for Palestina" tak ada yang perlu diragukan karena azas kemerdekaan, kedamaian, ketentraman dan kesetaraan sesama bangsa-bangsa di dunia adalah sama di antara kedua negara, Indonesia dan Palestina.

Mari kita selaraskan bersama bahwa masalah yang mencekam kehidupan kemanusiaan yang suatu ketika dapat mewabah kebagian wilayah lain di dunia ini adalah bencana yang harus dicegah bersatu padu dan tak membelah diri di atas kekeliruan mengaitkan sejarah kehidupan apalagi agama. 

Ini murni melawan penghancuran suatu bangsa secara masif lewat senjata pemusnah yang menakutkan bagi siapapun.

*Penulis adalah pemerhati sosial politik


Populer

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Usia Pensiun TNI Bakal Diperpanjang, Ketum PEPABRI: Kalau 58 Tahun Kan Masih Lucu-Lucunya

Senin, 10 Maret 2025 | 19:58

UPDATE

CASN jadi Korban Ketidakpastian Menteri PANRB

Kamis, 13 Maret 2025 | 09:33

Sore Ini Prabowo Gelar Diskusi Panel Bareng Pimpinan Perguruan Tinggi

Kamis, 13 Maret 2025 | 09:28

Pasar Masih Tegang, Yen dan Euro Tertekan oleh Dolar AS

Kamis, 13 Maret 2025 | 09:21

Hendrik PH, Teman Seangkatan Teddy Masih Berpangkat Kapten

Kamis, 13 Maret 2025 | 09:14

Emas Spot Berkilau di Tengah Ketidakpastian Tarif

Kamis, 13 Maret 2025 | 09:07

Kegiatan di Vihara Kencana Langgar SKB Dua Menteri dan Perda Tibum

Kamis, 13 Maret 2025 | 08:56

Bamus Betawi dan Bamus Suku Betawi Sama-sama Terima Hibah Rp8 Miliar

Kamis, 13 Maret 2025 | 08:28

Febri Diansyah Harus Jaga Etika saat Bela Hasto

Kamis, 13 Maret 2025 | 08:10

Kapolri Mutasi 1.255 Pati-Pamen, 10 Polwan Jabat Kapolres

Kamis, 13 Maret 2025 | 07:59

10 Kapolda Diganti, Siapa Saja?

Kamis, 13 Maret 2025 | 07:47

Selengkapnya