Berita

Representative Image/Net

Bisnis

Saham CrowdStrike Anjlok 11 Persen Usai Bikin Microsoft Down

SABTU, 20 JULI 2024 | 13:41 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Saham perusahaan teknologi keamanan siber asal Amerika Serikat, CrowdStrike, terpantau turun tajam pada Jumat (19/7) setelah menjadi penyebab lumpuhnya jaringan teknologi informasi (TI) global.

Seperti dikutip dari The Wall Street Journal (WSJ), Sabtu (20/7), pemadaman teknologi besar-besaran yang terjadi kemarin telah menghambat operasional bank, perusahaan, layanan darurat, serta memaksa maskapai penerbangan global menghentikan penerbangan mereka.

Insiden ini terjadi setelah pembaruan perangkat lunak dari CrowdStrike menyebabkan pemadaman bagi jutaan pengguna Microsoft Windows di seluruh dunia. 

Akibat gangguan tersebut, saham CrowdStrike ditutup anjlok 11 persen di level 304,96 Dolar AS per lembar saham. Namun saham Microsoft hanya turun 0,7 persen.

Analis memperkirakan kerusakan finansial dan reputasi yang signifikan akan dihadapi CrowdStrike. Pasalnya, pesaing CrowdStrike justru mendapat keuntungan dari situasi ini, dengan saham SentinelOne naik 7,8 persen dan Palo Alto Networks terapresiasi 2,16 persen.

Sebelum kejadian, saham CrowdStrike tercatat melonjak 34 persen selama 2024, menjadikannya saham dengan kinerja terbaik di antara saham keamanan siber lainnya. Namun, kekhawatiran mengenai dampak bisnis kemungkinan akan membebani saham untuk sementara waktu, terutama karena insiden ini terjadi dalam dua pekan terakhir kuartal kedua fiskal perusahaan.

Analis Joseph Gallo dari Jefferies menyatakan bahwa periode ini sangat penting dan kemungkinan besar akan membatasi potensi kenaikan di kuartal kedua karena pelanggan baru menunggu jaminan bahwa situasi telah ditangani dengan baik. 

Sementara itu, analis Oppenheimer, Ittai Kidron, setuju dengan pendapat ini. 

"Ini merupakan pukulan besar bagi reputasi CrowdStrike dan kemungkinan besar akan membebani tidak hanya sentimen investor tetapi juga aktivitas bisnis untuk beberapa kuartal ke depan," kata Kidron.

Populer

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Pilkada Jateng dan Sumut Memanas Buntut Perseteruan PDIP Vs Jokowi

Minggu, 03 November 2024 | 13:16

Ketum PITI Sayangkan Haikal Hasan Bikin Gaduh soal Kewajiban Sertifikasi Halal

Kamis, 31 Oktober 2024 | 20:01

Inilah Susunan Dewan Komisaris IPC TPK Baru

Jumat, 01 November 2024 | 01:59

Komandan IRGC: Serangan Balasan Iran Melampaui Ekspektasi Israel

Jumat, 01 November 2024 | 12:04

Hizbullah Bombardir Pangkalan Militer Israel Pakai Rudal, Sirine Berdengung Kencang

Sabtu, 02 November 2024 | 18:04

UPDATE

Tiga Hakim PN Surabaya Tersangka Dugaan Suap Diperiksa di Kejagung

Selasa, 05 November 2024 | 14:04

Beberapa Jam Sebelum Pilpres AS, Korut Luncurkan Rudal Balistik ke Laut Timur

Selasa, 05 November 2024 | 13:58

Pembiayaan Hijau Jadi Kunci Percepatan SDGs

Selasa, 05 November 2024 | 13:58

Dipimpin Titiek Soeharto, Komisi IV DPR Rapat Bareng Kementan

Selasa, 05 November 2024 | 13:57

Cegah Pelanggaran Etik, DKPP Rakor Bareng 622 Penyelenggara Pemilu

Selasa, 05 November 2024 | 13:53

Susun Prolegnas 2025-2029, Baleg DPR Bahas Revisi UU Hak Cipta

Selasa, 05 November 2024 | 13:51

BPOM Sita Puluhan Ribu Kemasan Latio Imbas Kasus Keracunan

Selasa, 05 November 2024 | 13:45

Laporan Dugaan Gratifikasi Private Jet Kaesang Masih Berproses di KPK

Selasa, 05 November 2024 | 13:36

DKPP Terima 584 Pengaduan Pilkada, Terbanyak di Sumut

Selasa, 05 November 2024 | 13:35

Masih Sakit, Megawati Belum Bisa Bertemu Prabowo

Selasa, 05 November 2024 | 13:20

Selengkapnya