Berita

Penumpang terlantar di salah satu bandara Amerika Serikat pada Jumat 19 Juli 2024/CNN

Dunia

Ribuan Penerbangan di AS Dibatalkan Gara-gara Microsoft Down

SABTU, 20 JULI 2024 | 12:39 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Lebih dari 3.000 penerbangan lokal dan internasional di Amerika Serikat dibatalkan akibat gangguan sistem komputer karena Microsoft down.

Seperti dikutip dari CNN, Sabtu (20/7), sekitar belasan ribu penerbangan juga dilaporkan delay, yang menyebabkan banyak penumpang terdampar di sejumlah bandara pada Jumat (19/7).

“Hingga Jumat malam, lebih dari 3.000 penerbangan masuk, keluar atau dalam Amerika Serikat telah dibatalkan dan lebih dari 11.000 ditunda,” tulis FlightAware.com.

Sementara di Amerika Latin, gangguan ini menyebabkan keterlambatan bagi beberapa maskapai.

Sejumlah penumpang frustrasi menunggu di bandara berharap sistem segera pulih dan penerbangan mereka dilanjutkan.

“Besok, saya mengadakan pemakaman di sore hari. Ini benar-benar kacau. Ini membuat frustasi. Dan saya belum pernah mengalami hal seperti ini.” kata Ty Kelley penumpang yang terjebak di Bandara Internasional Hartsfield, Jackson Atlanta, yang mengalami pembatalan terbanyak pada Jumat pagi.

Sebelumnya, Ribuan perangkat Windows di seluruh dunia mengalami blue screen of death (BSOD) massal yang berdampak pada sejumlah layanan, mulai dari penerbangan, penyiaran, hingga perbankan di berbagai negara.

Belakangan diketahui bahwa gangguan pada perangkat Microsoft itu berasal dari masalah dengan kliennya, perusahaan keamanan siber CrowdStrike.

Pembaruan perangkat lunak yang bermasalah dari CrowdStrike membuat PC dan server yang terpengaruh menjadi offline. Imbas dari masalah itu, perangkat-perangkat tersebut masuk ke dalam putaran recovery boot sehingga perangkat tidak dapat menyala dengan benar.

Menanggapi kejadian ini, CEO CrowdStrike George Kurtz pun menyampaikan permohonan maaf atas gangguan akses (down) pada sejumlah layanan Microsoft yang melumpuhkan penerbangan, saluran televisi, hingga bank di berbagai negara.

"(Kami) meminta maaf atas dampak pemadaman di seluruh dunia yang disebabkan oleh pembaruan perangkat lunak yang dikeluarkan oleh perusahaan, yang telah mengganggu layanan kesehatan, perjalanan, dan penyiaran," kata Kurtz.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

UPDATE

Sinergi Infrastruktur dan Pertahanan Kunci Stabilitas Nasional

Senin, 10 Maret 2025 | 21:36

Indonesia-Vietnam Naikkan Level Hubungan ke Kemitraan Strategis Komprehensif

Senin, 10 Maret 2025 | 21:22

Mendagri Tekan Anggaran PSU Pilkada di Bawah Rp1 Triliun

Senin, 10 Maret 2025 | 21:02

Puji Panglima, Faizal Assegaf: Dikotomi Sipil-Militer Memang Selalu Picu Ketegangan

Senin, 10 Maret 2025 | 20:55

53 Sekolah Rakyat Dibangun, Pemerintah Matangkan Infrastruktur dan Kurikulum

Senin, 10 Maret 2025 | 20:48

PEPABRI Jamin Revisi UU TNI Tak Hidupkan Dwifungsi ABRI

Senin, 10 Maret 2025 | 20:45

Panglima TNI Tegaskan Prajurit Aktif di Jabatan Sipil Harus Mundur atau Pensiun

Senin, 10 Maret 2025 | 20:24

Kopdes Merah Putih Siap Berantas Kemiskinan Ekstrem

Senin, 10 Maret 2025 | 20:19

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Airlangga dan Sekjen Partai Komunis Vietnam Hadiri High-Level Business Dialogue di Jakarta

Senin, 10 Maret 2025 | 19:59

Selengkapnya