Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Microsoft Down, Operasional Bandara Hingga Perbankan Lumpuh

SABTU, 20 JULI 2024 | 11:12 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Gangguan pada sistem operasi Windows milik Microsoft pada Jumat (19/7) telah mengganggu operasional bandara, transportasi umum, dan perbankan di berbagai belahan dunia. 

Dugaan awal menyebutkan masalah ini bermula dari kerusakan pada perangkat lunak keamanan siber CrowdStrike yang menyebabkan jaringan down.

Seperti dikutip CNN pada Sabtu (20/7), kegagalan sistem teknologi informasi (TI) ini berdampak pada penundaan dan masalah di sejumlah bandara di Asia, memaksa beberapa maskapai penerbangan untuk menghentikan operasi mereka sementara waktu. Salah satu maskapai yang terdampak adalah AirAsia, yang melaporkan bahwa sistem reservasi dan check-in mereka terganggu akibat 'Microsoft down'.


Selain AirAsia, Cebu Pacific Air juga terpengaruh, sehingga terpaksa menangani semua proses secara manual karena pemadaman listrik. 

Sementara itu di Bandara Internasional Taoyuan Taiwan, beberapa maskapai seperti Jetstar, Hong Kong Express, Jeju Air, dan Scoot juga harus melakukan proses check-in secara manual. 

Gangguan serupa juga dilaporkan di Bandara Internasional Dubai, Bandara Internasional Indira Gandhi di Delhi, Bandara Internasional Jaipur, hingga Bandara Internasional Incheon di Korea Selatan.

Selain bandara, transportasi umum seperti kereta api dan bus di Washington, D.C juga dilaporkan juga terkena dampak. Situs web Washington Metropolitan Area Transit Authority (WMATA) dan sejumlah sistem internal saat ini tidak aktif, dengan tim tanggap darurat berusaha mengatasi masalah tersebut.

Gangguan ini juga merambat ke sektor perbankan. Di Australia, Commonwealth Bank, ANZ, dan Westpac mengalami gangguan operasional. ASB Bank di Selandia Baru dan Capitec di Afrika Selatan juga melaporkan masalah serupa. 

Sementara di Inggris, platform investasi digital Barclays, Smart Investor dilaporkan tidak dapat diakses oleh nasabah.

“Smart Investor telah terpengaruh karena nasabah tidak dapat mengelola akun mereka melalui aplikasi, online, atau melalui telepon,” kata juru bicara Barclays.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya