Berita

Duta Besar Swiss untuk Indonesia, Olivier Zehnder di acara jumpa pers di Jakarta pada Kamis malam, 18 Juli 2024/RMOL

Dunia

Dubes Zehnder Ungkap Ketertarikan Investor Swiss terhadap IKN

JUMAT, 19 JULI 2024 | 16:49 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Perusahaan-perusahaan Swiss menaruh minat yang besar untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN) dan siap datang ke lokasi untuk memantau perkembangannya.

Hal itu diungkap oleh Duta Besar Swiss untuk Indonesia, Olivier Zehnder dalam acara jumpa pers di Jakarta pada Kamis malam (18/7).

Dubes menjelaskan bahwa sektor swasta Swiss saat ini memang belum membuat kesepakatan apapun dengan pihak IKN.


Sebab, mereka masih perlu memastikan stabilitas IKN dan memeriksa lebih jauh terkait peluang-peluang bisnis yang menjanjikan.

"Kami belum berkomitmen apa pun. Itu peran sektor swasta. Jadi, sektor swasta harus memiliki kerangka yang dibutuhkan untuk merasa cukup percaya diri berinvestasi di IKN,” ujarnya.

Kendati demikian, Dubes memiliki keyakinan bahwa akan ada banyak perusahaan Swiss yang tertarik untuk berinvestasi di IKN.

Dia menyebut baru-baru ini ada sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pembangkit listrik dan distribusi air Swiss yang mengungkapkan minatnya untuk datang ke IKN dan memeriksa langsung.

“Mereka siap untuk datang, tetapi ketika situasinya sudah tenang dan mereka memiliki jaminan yang diperlukan. Saya yakin ini adalah peluang besar bagi perusahaan-perusahaan untuk berpartisipasi dalam penciptaan kota baru, apalagi ibu kota baru,” paparnya.

Optimisme Dubes berkaitan dengan hubungan kuat yang dijalin Indonesia dan Swiss dalam Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA). Kemudian akan ada Perjanjian Perlindungan Investasi yang akan segera diberlakukan.

"Ini juga memberikan kepastian hukum yang lebih kepada perusahaan untuk berinvestasi sehingga kami berharap pada saat ini perusahaan-perusahaan Indonesia ikut berinvestasi di Swiss dan sebaliknya," harap Dubes.

Dikatakan Dubes, Indonesia paling banyak mengekspor logam mulia, alas kaki dan tekstil ke Swiss.

Sementara Swiss mengekspor obat-obatan, bahan kimia, dan mesin ke Indonesia.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya