Berita

Seminar Humanity United Project Indonesia (HUPI) dan Uighur Human Rights Project (UHRP) di Universitas Al Washliyah, Medan/Ist

Dunia

Direktur HUPI: Etnis Uighur Dipaksa Ikut Kelas Komunis Setiap Malam

RABU, 17 JULI 2024 | 17:08 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Soliditas masyarakat Indonesia terhadap penindasan yang dialami umat muslim Uighur tidak boleh redup. Pemerintah pun diminta tetap melawan ketidakadilan itu dengan berbagai cara.

Demikian antara lain poin yang dibahas dalam seminar bertajuk Genosida, Diskriminasi, dan Penegakan Hak Asasi Manusia pada Muslim Uighur yang digelar Humanity United Project Indonesia (HUPI) bersama Uighur Human Rights Project (UHRP) di Ruangan AW 1 Universitas Al Washliyah, Medan, Sumatera Utara, Rabu (17/7).

"Kami sebagai masyarakat sipil berupaya untuk meningkatkan kesadaran. Indonesia dengan politik luar negeri bebas aktif harus bersikap sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan," kata Aktivis HAM Sumut, Ahmad Irham Tajhi dalam seminar tersebut.


Ia menjelaskan, situasi hak asasi manusia di Xinjiang dapat dikategorikan sebagai genosida.

"Dari pendekatan budaya dan peradaban, sangat disayangkan jika bangsa Uighur terhapus," ujarnya.

Masih dalam seminar yang sama, Direktur HUPI, Hotmartua Simanjuntak mengurai, muslim Uighur telah mengalami penindasan selama lebih dari 70 tahun. Masyarakat Uighur, kata dia, kini dipaksa kerja hingga kebebasan beragama dibatasi. Hal inilah yang membuat banyak dari mereka ditahan di kamp konsentrasi.

"Pemerintah China diduga kuat menyembunyikan kebenaran dan mempersulit pemantauan internasional. Warga dipaksa bekerja dan mengikuti kelas pembelajaran Partai Komunis pada malam hari," tambahnya.

Seminar tersebut dihadiri tiga narasumber. Selain Hotmartua Simanjuntak dan Ahmad Irham Tajhi, hadir pula Direktur Eksekutif UHRP, Omer Kanat. Seminar juga dihadiri lebih dari 200 peserta dari kalangan aktivis, pelajar, dan mahasiswa.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya