Berita

Duta Besa Iran untuk PBB, Amir Saeid Iravani/Net

Dunia

Iran Bantah Rencanakan Pembunuhan Donald Trump

RABU, 17 JULI 2024 | 13:22 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Dengan tegas, Iran membantah laporan Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat yang menuduh adanya rencana pembunuhan terhadap mantan Presiden Donald Trump.

Perwakilan Iran untuk PBB dalam sebuah pernyataan menyebut tuduhan itu sangat jahat dan tidak berdasar.

Dikatakan bahwa Teheran memang melihat Trump sebagai penjahat yang harus diadili karena membunuh Jenderal Qassem Soleimani. Tetapi mereka akan menempuh jalur hukum yang resmi.

“Dari sudut pandang Republik Islam Iran, Trump adalah penjahat yang harus diadili dan dihukum di pengadilan karena memerintahkan pembunuhan Jenderal Soleimani,” bunyi pernyataan tersebut, seperti dimuat News Week pada Rabu (17/7).

"Iran telah memilih jalur hukum untuk membawanya (Trump) ke pengadilan," tambahnya.

Iran telah berulang kali menyerukan agar Trump dan pejabat senior lainnya di pemerintahannya, termasuk mantan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo, menghadapi hukuman penjara atas pembunuhan Soleimani bersama rombongannya di Bandara Internasional Baghdad pada Januari 2020.

Beberapa bulan setelah pembunuhan Soleimani, seorang jaksa di Teheran mengeluarkan surat perintah penangkapan presiden saat itu atas tuduhan pembunuhan dan terorisme.

Dugaan rencana pembunuhan Trump oleh Iran dilaporkan pertama kali oleh CNN pada Selasa (16/7).

Sumber yang dirujuk mengungkap bahwa Dinas Rahasia melakukan peningkatan keamanan terhadap kampanye Trump selama beberapa minggu sebelum insiden penembakan di Pennsylvania hari Sabtu lalu (13/7).

Dewan Keamanan Nasional AS, Adrienne Watson mengatakan, pihaknya mendeteksi adanya ancaman upaya pembunuhan yang berasal dari Iran terhadap Trump.

"Seperti yang telah kami katakan berkali-kali, kami telah melacak ancaman Iran terhadap mantan pejabat pemerintahan Trump selama bertahun-tahun, sejak pemerintahan terakhir,” kata Watson.

Atas laporan tersebut, Dewan Keamanan Nasional langsung menghubungi Dinas Rahasia untuk memastikan keamanan Trump.

Namun sayang Dinas Rahasia masih kecolongan karena Trump terkena tembakan di telinga kanannya selama kampanyenya di Pennsylvania.

Populer

KPK Usut Keterlibatan Rachland Nashidik dalam Kasus Suap MA

Jumat, 25 Oktober 2024 | 23:11

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Pilkada Jateng dan Sumut Memanas Buntut Perseteruan PDIP Vs Jokowi

Minggu, 03 November 2024 | 13:16

Ketum PITI Sayangkan Haikal Hasan Bikin Gaduh soal Kewajiban Sertifikasi Halal

Kamis, 31 Oktober 2024 | 20:01

Inilah Susunan Dewan Komisaris IPC TPK Baru

Jumat, 01 November 2024 | 01:59

Komandan IRGC: Serangan Balasan Iran Melampaui Ekspektasi Israel

Jumat, 01 November 2024 | 12:04

UPDATE

3 Komisioner Bawaslu Kota Blitar Dilaporkan ke DKPP

Selasa, 05 November 2024 | 03:58

Menteri Hukum Tegaskan Jakarta Masih Ibukota Negara

Selasa, 05 November 2024 | 03:40

Catalunya Gantikan Valencia Gelar Seri Pamungkas MotoGP 2024

Selasa, 05 November 2024 | 03:22

Demokrat Bentuk Satgas untuk Amankan Pilkada di Jakarta, Jabar, hingga Banten

Selasa, 05 November 2024 | 02:57

MAKI: Debat Harusnya untuk Jual Program, Bukan Saling Menyerang

Selasa, 05 November 2024 | 02:22

Dubes Mohamed Trabelsi: Hatem El Mekki Bukti Kedekatan Hubungan Indonesia dan Tunisia

Selasa, 05 November 2024 | 02:09

Polisi Gelar Makan Siang Gratis untuk Siswa Berkebutuhan Khusus

Selasa, 05 November 2024 | 01:54

Ancelotti Minta LaLiga Dihentikan

Selasa, 05 November 2024 | 01:36

Pelajar yang Hanyut di Sungai Citanduy Ditemukan Warga Tersangkut di Batu

Selasa, 05 November 2024 | 01:21

Pendidikan Berkualitas Kunci Pengentasan Kemiskinan

Selasa, 05 November 2024 | 00:59

Selengkapnya