Berita

Ilustrasi/Ist

Bisnis

Terendah Dalam 9 Tahun, Harga Rumah Baru di China Anjlok 4,5 Persen

SENIN, 15 JULI 2024 | 22:45 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Harga rumah baru di China dilaporkan turun ke level terendah dalam sembilan tahun terakhir atau pada Juni 2015.

Seperti dikutip dari Reuters pada Senin (15/7), data Biro Statistik Nasional (NBS) mengumumkan harga rumah baru di China turun 4,5 persen dari tahun sebelumnya.

Harga rumah ini anjlok di tengah penjualan dan investasi properti yang melemah di negara Tirai Bambu itu. Kondisi tersebut meningkatkan tekanan lebih dalam kepada para pengambil kebijakan untuk terus memberikan stimulus guna menopang sektor properti China.

Kemunduran sektor ini diketahui telah terjadi sejak 2021 lalu, ketika penurunan tajam di pasar properti yang telah menyebabkan developer gagal bayar hingga banyak lokasi konstruksi yang mangkrak.

Hal ini telah mengikis kepercayaan investor terhadap sektor properti China, yang sebelumnya banyak disukai oleh investor ritel China sebagai instrument menabung yang paling aman.

Analis di Centaline Property Agency Ltd, Zhang Dawei pun memprediksi sektor properti China masih akan terus melesu  pada tahun ini.

"Tidak akan ada peningkatan sektor properti China di masa depan," katanya.

Sejauh ini, pemerintah China sendiri telah meluncurkan beberapa langkah dukungan untuk menghidupkan kembali sektor properti, seperti memotong biaya pembelian rumah di kota-kota besar, mencabut pembatasan pembelian rumah, dan mengizinkan pemerintah daerah untuk membeli apartemen yang tidak terjual untuk diubah menjadi perumahan yang terjangkau.

Namun, dukungan tersebut dinilai masih belum mampu menumbuhkan sektor properti China karena besarnya masalah yang ada.

“Tentakel sektor real estat sangat besar. Ketika sektor ini terpuruk, maka dampaknya akan dirasakan secara luas dalam perekonomian," kata ekonom di Moody's Analytics, Harry Murphy Cruise.

Adapun data resmi menunjukkan ekonomi China hanya tumbuh 4,7 persen pada April-Juni, pergerakan ini tercatat yang paling lambat sejak kuartal I-2023. Selain itu, pertumbuhan tersebut juga meleset dari perkiraan analis yang memperkirakan ekonomi China dapat tumbuh sebesar 5,1 persen.

Di sisi lain, investasi properti turun 10,1 persen pada paruh pertama tahun 2024 dibandingkan tahun sebelumnya.

“Sisa tahun 2024 akan ditentukan oleh keberhasilan para pejabat dalam menahan penurunan pasar properti dan mendorong belanja domestik. Keduanya memerlukan intervensi yang signifikan,” kata Murphy Cruise dari Moody's Analytics.

Populer

Mahfud MD: Jangan Lempar Batu ke Unair, Tapi Sembunyi Tangan

Minggu, 07 Juli 2024 | 10:21

Krakatau Steel Terancam Kolaps, Erick Thohir Dituntut Tanggung Jawab

Minggu, 07 Juli 2024 | 15:56

Otoriter Dilarang Pimpin Perguruan Tinggi

Minggu, 07 Juli 2024 | 12:05

KPK Perlu Selidiki Program KKP Ekspor BBL Berkedok Budidaya

Selasa, 09 Juli 2024 | 18:28

Pejabat PLN Resmi Ditahan KPK

Selasa, 09 Juli 2024 | 18:23

Bey Machmudin: HR Nuriana Sosok yang Disiplin dan Merakyat

Kamis, 11 Juli 2024 | 14:51

Temui Bey Machmudin, Badko HMI Jabar Komitmen Kawal Pembangunan SDM

Minggu, 14 Juli 2024 | 02:25

UPDATE

Cetak Rekor! Emas Antam Tembus di Atas Rp1,4 Juta per Gram

Selasa, 16 Juli 2024 | 12:00

Baru Menjabat, Presidensi Hongaria Langsung Dimusuhi Komisi Eropa

Selasa, 16 Juli 2024 | 11:57

CUAN Laporkan Penggunaan Dana IPO Rp245 Miliar

Selasa, 16 Juli 2024 | 11:56

Massa Buruh Besok Geruduk Mahkamah Konstitusi

Selasa, 16 Juli 2024 | 11:49

Penadah Duit Israel

Selasa, 16 Juli 2024 | 11:43

Bersih-bersih Komisioner KPU, Komisi II Janji Tak Tebang Pilih

Selasa, 16 Juli 2024 | 11:41

Usut TPPU, KPK Panggil Putri dan Cucu Syahrul Yasin Limpo

Selasa, 16 Juli 2024 | 11:35

Trump Hadiri Konvensi Partai Republik dengan Telinga Diperban

Selasa, 16 Juli 2024 | 11:35

Wanita Pegawai Bank Syariah Tersangka Penipuan Investasi Emas

Selasa, 16 Juli 2024 | 11:31

5 Jaksa Senior Ikut Seleksi Calon Pimpinan KPK

Selasa, 16 Juli 2024 | 11:29

Selengkapnya