Berita

Kolase Ono Surono dan Ridwan Kamil/Repro

Politik

RK Raih Elektabilitas Tertinggi di Jabar Jika Gandeng Ono Surono

SENIN, 15 JULI 2024 | 03:18 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Elektabilitas Ridwan Kamil (RK) jika berpasangan dengan Ono Surono melampaui tingkat elektoral Dedi Mulyadi dan Bima Arya di Pemilihan Gubernur Jawa Barat (Pilgub Jabar) 2024.

Hal tersebut terungkap dalam jajak pendapat Lembaga Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), yang melibatkan 11.070 responden pada 9 Juni–1 Juli 2024. 

“Kita coba Ridwan Kamil berpasangan dengan Ono Surono artinya ini kombinasi Golkar dan PDI Perjuangan,” ujar Direktur Eksekutif SMRC, Deni Irvani dikutip dari YouTube SMRC TV, Minggu (14/7).


Dalam jajak pendapat tersebut, elektabilias Ridwan-Ono mencapai 56,7 persen, Dedi-Bima meraih tingkat elektoral 37,3 persen, dan Haru Suandharu-Ilham Habibie hanya memperoleh 1,3 persen. 

Deni menjelaskan, elektabilitas RK terus berada pada urutan pertama. Hal tersebut merupakan keuntungan dari posisinya yang merupakan petahana.

“Secara teori, incumbent itu akan mendapat keuntungan diberikan rewards, dipilih kembali jika dia kerjanya bagus,” tuturnya. 

Diketahui Golkar belum memutuskan RK bakal diusung di Pilkada Jabar atau Jakarta. Namun, sejumlah petinggi Partai Golkar memberikan sinyal RK tetap maju Jawa Barat untuk mengamankan jabatan di periode keduanya. 

Di sisi lain, Partai Gerindra dan PAN ingin Ridwan Kamil maju di Jakarta untuk menantang mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Sebab, Gerindra dan PAN ingin menyandingkan Dedi Mulyadi dan Bima Arya di Pilgub Jabar.

Adapun survei dilakukan di Jawa Barat dengan melibatkan responden berusia 17 tahun/lebih atau sudah menikah yang artinya telah memenuhi syarat untuk menggunakan hak suaranya di Pilgub Jabar 2024. 

Sampel dipilih dengan metode stratified multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 1,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya