Presiden Amerika Serikat, Joe Biden/Net
Insiden penembakan yang menimpa Donald Trump saat kampanye, memicu banyak kecaman di kalangan pejabat Amerika Serikat.
Presiden Joe Biden juga ikut memberikan respon. Dalam sebuah konferensi pers pada Sabtu (13/7), dia mengaku belum berbicara dengan Trump setelah kejadian tersebut, tapi berencana melakukannya malam ini.
Biden mengutuk segala bentuk kekerasan di Amerika, dia menyebut pelaku penembakan sebagai seorang yang memiliki gangguan mental.
"Tidak ada tempat bagi kekerasan seperti ini di Amerika. Ini sakit. Ini sakit," ujarnya, seperti dimuat
Fox News.Ketika Biden ditanya, apakah penembakan Trump merupakan upaya pembunuhan, Presiden Amerika itu mengaku tidak tahu.
"Saya punya pendapat, tapi saya tidak punya fakta. Jadi saya ingin memastikan bahwa saya punya semua faktanya sebelum saya memberi komentar lagi," kata dia.
Sebelum menggelar konferensi pers, Biden lebih dulu mengunggah pernyataan soal Trump di platform X.
Dia mengaku telah menerima informasi penembakan Trump dari direktur Dinas Rahasia Amerika Serikat, Kimberly Cheatle, Menteri Keamanan Dalam Negeri Alejandro Mayorkas, dan penasihat keamanan dalam negeri Gedung Putih Liz Sherwood-Randall.
Biden bersyukur karena Trump masih selamat.
"Saya bersyukur mendengar dia selamat dan baik-baik saja. Saya berdoa untuk dia dan keluarganya dan semua yang hadir di rapat umum sambil menunggu informasi lebih lanjut," cuitnya.
Trump ditembak di telinga sebelah kanan selama kampanye di wilayah Butler, Pennsylvania pada Sabtu (13/7).
Kejadian itu cukup mengejutkan, mengingat empat bulan lagi dia akan kembali bertanding melawan Biden untuk memperebutkan kursi presiden.
Menurut Dinas Rahasia, pelaku penembakan berhasil dibunuh. Tetapi insiden itu juga mengakibatkan satu peserta kampanye tewas dan dua lainnya terluka.