Berita

Ansyaad Mbai/Net

Politik

Mitigasi Penanggulangan Terorisme Harus Ditingkatkan Di Era Perkembangan AI

RABU, 10 JULI 2024 | 09:42 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Pemerintah perlu meningkatkan upaya mitigasi terhadap berkembangnya radikalisme dan terorisme seiring kemajuan teknologi termasuk kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).

Menurut pengamat terorisme, Ansyaad Mbai, AI makin marak digunakan kelompok-kelompok radikal untuk menyebarkan ideologi mereka. Terutama lewat media sosial.

"Oleh karena itu, kemampuan menggunakan teknologi untuk mengantisipasi itu semua menjadi hal yang paling utama, termasuk dalam tugas-tugas yang sifatnya intelijen," kata Ansyaad dalam keterangan tertulisnya, Rabu (10/7).


Dia melanjutkan, selama kurun waktu 14 tahun terakhir, upaya penanggulangan terorisme di Indonesia sudah sangat baik, fungsi dan tugas intelijen dalam penanggulangan terorisme berjalan dengan efektif sehingga serangan terbuka aksi terorisme terus menurun.

Dia menyampaikan peran Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dalam menangani radikalisme di Indonesia tidak dapat dikesampingkan karena Badan ini memiliki tugas yang strategis.

"Selama ini BNPT punya peran yang sangat penting di semua langkah yang berkaitan dengan upaya menangani terorisme, baik itu berupa pencegahan, penindakan, maupun kerja sama internasional," ujarnya.

Ansyaad lantas mengapresiasi  BNPT untuk menanggulangi terorisme selama 14 tahun lembaga itu berdiri. Salah satu keberhasilan tugas itu tergambar dari tidak adanya serangan teroris secara terbuka di Indonesia sepanjang tahun 2023 hingga Juni 2024.

Ansyaad berharap Pemerintah bisa terus meningkatkan koordinasi antara kementerian/lembaga dalam menghadapi tantangan menangani radikalisme dan terorisme yang sudah mulai memanfaatkan kemajuan teknologi AI.

"Upaya melawan radikalisme dan terorisme itu harus menggunakan pendekatan the whole of government approach. Pendekatan yang melibatkan semua lembaga pemerintah dan pemangku kepentingan yang terkait," tandas Ansyaad.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya