Berita

Pimpinan Badan Anggaran DPR, Said Abdullah, minta pemerintah tidak ngotot dengan proyek kejar tayang yang tidak penting untuk dilaksanakan/Repro

Politik

Banggar Minta Pemerintah Timbang Ulang Proyek Kejar Tayang yang Tak Penting

SENIN, 08 JULI 2024 | 17:25 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Pemerintah diminta berhati-hati dalam mengelola keuangan negara, lantaran prognosis atau prediksi defisit lebih besar dibandingkan target APBN 2024.

Hal itu disampaikan Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Said Abdullah, ketika membacakan pengantar pimpinan Banggar dalam rapat kerja bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Gubernur BI Perry Wariyo membahas realisasi semester I pelaksanaan APBN TA 2024, di Gedung Nusantara II, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (8/7).

Undang-undang APBN 2024 mencanangkan defisit 2,29 persen PDB atau Rp522,8 triliun, namun prognosis defisit hingga akhir tahun berpotensi mencapai 2,7 persen PDB atau setara Rp609,7 triliun. Hal ini terjadi lantaran potensi pembengkakan belanja negara dari rencana Rp3.325,1 menjadi Rp3.412,2 triliun.


"Mencermati Laporan Realisasi APBN semester I tahun 2024, Pimpinan Banggar DPR meminta pemerintah berhati hati, sebab prognosis defisit APBN lebih besar dari target APBN 2024,” kata Said Abdullah.

Pimpinan Banggar berpandangan, imbuh Said, di tengah transisi peralihan pemerintahan, pemerintah tidak perlu ngoyo menggenjot proyek kejar tayang yang tidak penting.

“Sebaiknya proyek-proyek kejar tayang yang tidak terlalu signifikan untuk menjadi daya ungkit pertumbuhan ekonomi dan pembukaan lapangan kerja, hendaknya pelaksanaannya dipertimbangkan ulang,” tuturnya.

Menurut Legislator fraksi PDIP ini, dengan kedisiplinan bendahara negara dalam mengelola kebijakan fiskal maka pemerintahan selanjutnya tidak akan mendapat warisan beban.

"Langkah ini semata mata agar ruang fiskal tetap sehat di tengah sentimen eksternal yang kurang menguntungkan, serta tidak mewariskan beban keuangan bagi pemerintahan berikutnya,” tutupnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya