Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Yudian Wahyudi/Net
Aksi bullying atau perundungan yang masih sering ditemukan di sekolah, di lingkungan pekerjaan atau di perumahan menjadi perhatian Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Yudian Wahyudi.
Dikatakan Yudian, ada banyak cara untuk mengatasi itu. Salah satunya, adalah pembinaan ideologi Pancasila yang diyakini ampuh untuk mencegah dan menanggulangi bullying di tengah masyarakat.
Sebab, kata dia, dalam Pancasila terkandung nilai-nilai kesetaraan yang di dalamnya secara tidak langsung menangkis aksi pembullyan.
Yudian meminta masyarakat agar Pancasila diimplementasikan dalam tindakan sehari-hari dan menjadi dasar dari semua peraturan di Indonesia.
"Sesuai dengan slogan 'Pancasila dalam tindakan' yang marak sedang BPIP gaungkan, Pancasila sebagai dasar dan landasan kehidupan berbangsa bernegara, tidak hanya dihafal tetapi juga diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari," tegas Yudian dalam keterangan tertulis, Senin (8/7).
Tak hanya mencegah bullying, Pancasila juga jadi benteng perlindungan disabilitas dan pendidikan di masyarakat.
Terlebih, ini sudah diatur dalam UU 8/2016 tentang Penyandang Disabilitas, yang memastikan kesetaraan kesempatan, penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak, serta aksesibilitas dan akomodasi layak bagi penyandang disabilitas.
"Karena itu kita bergotong royong mencegah dan menanggulangi perundungan terhadap saudara dan anak-anak kita yang berkebutuhan khusus karena hal itu bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila," tandasnya.