Berita

Ilustrasi/Net

Politik

Partai Negoro: KKP Gagal Hadirkan Paket Kebijakan Pro Rakyat

SENIN, 08 JULI 2024 | 11:49 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dipandang masih minim kinerja pro rakyat, dengan terus saja buat program yang tidak ada manfaatnya.

Dikatakan, Ketua Geomaritim Partai Negoro Rusdianto Samawa, sejak Sakti Wahyu Trenggono jadi menteri sederet program dan kebijakan gagal dilaksanakan.

"Mulai penangkapan ikan terukur berbasis kuota, ekspor benih lobster, program budidaya, startup perikanan hingga laporan keuangan yang bermasalah," ujar Rusdianto kepada wartawan, Sabtu (8/7).


Sementara baru-baru ini, kata Rusdianto, Kementerian KKP meluncurkan program baru yang diberi nama Neraca Sumber Daya Laut Indonesia.

Menurutnya, program itu tidak ada nilai strategis untuk kesejahteraan nelayan. Pasalnya, indeks konsumsi ikan masyarakat sangat rendah, masih mayoritas lele, daging ayam, gorengan, telur hingga makanan rujak.

"Mestinya KKP pertimbangkan hal-hal strategis agar rakyat bisa makan ikan setiap hari dalam jumlah puluhan kilo per hari per rumah tangga," tuturnya.

Kata Rusdianto, program KKP sejauh ini sifatnya doktrin kesalahan nelayan lingkungan rusak, kesalahan petani garam karena NaCl rendah, kesalahan pembudidaya karena modalnya kecil, dan terus doktrin seperti ini dimainkan dalam program kebijakan.

"Menteri KKP gagal dalam berbagai paket kebijakan yang bisa sejahterakan masyarakat pesisir," ketusnya.

"Sementara, kebocoran data VMS (Vessel Monitoring System) dibiarkan, penyelundupan benih lobster tak serius ditangani, kesehatan laut kian terancam," pungkasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya