Berita

Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron (tengah)/RMOL

Hukum

KPK Ungkap Pemda di Sumatera Korupsi Tanah Kuburan

RABU, 03 JULI 2024 | 12:52 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan adanya korupsi pengadaan tanah kuburan di Sumatera. Hal itu merupakan salah satu modus korupsi dalam pengelolaan aset Barang Milik Daerah (BMD).

Hal itu diungkapkan Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron dalam acara Rapat Koordinasi Nasional Pengukuran Indeks Pengelolaan Barang Milik Daerah tahun 2024 di Gedung Juang pada Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada Kav 4, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (3/7).

Ghufron mengatakan, korupsi BMD terjadi pada saat perencanaan yang tidak sesuai dengan kebutuhan. Di mana, pemerintah daerah (Pemda) melakukan pengadaan barang dan jasa tidak sesuai kebutuhan, namun menyesuaikan rekanan.

"Karena apa pak? Karena rekanan itu yang kemudian pada saat pilkada dia yang support paling banyak," kata Ghufron di hadapan ratusan Sekretaris Daerah (Sekda) di seluruh pemerintah provinsi dan pemerintah daerah se-Indonesia.

Selanjutnya terkait markup harga, Ghufron membeberkan satu contoh kasus markup harga dalam pengadaan yang tidak sesuai dengan kebutuhan pada tahap perencanaan.

"Ada sebuah kabupaten di Sumatera, saya kurang tahu apakah ada Sekda ataupun BKAD-nya hadir pada pagi hari ini, pengadaannya pengadaan tanah kuburan," ungkap Ghufron.

Tanah kuburan pak, namanya kuburan ya, untuk proyek mati saja masih dikorup pak. Tanahnya miring, tidak bisa digunakan untuk kuburan, harganya markup pak," sambungnya.

Namun demikian, Ghufron tidak merinci lagi apakah korupsi dimaksud ditangani KPK atau tidak, maupun apakah ditindaklanjuti ke proses penindakan atau hanya diselesaikan di proses koordinasi dan supervisi (Korsup) KPK.

"Diadakan selesai, tapi tidak efektif. Tapi apa? dipaksa untuk kemudian mengadakan tanah kuburan di tempat itu, karena pemiliknya adalah ada kepentingan dengan bupatinya," kata Ghufron.

"Saya nggak tahu ada yang hadir tidak di tempat ini. Kuburan saja dikorup pak. Jadi menyiapkan dirinya, dua kali satu meter saja, tapi dikorup," lanjutnya.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya