Berita

Dunia

HUT Ke-103 PKT, Komite Uighur Swedia: Pengingat Kekejaman Mengerikan

SELASA, 02 JULI 2024 | 16:24 WIB | LAPORAN: JONRIS PURBA

Komite Uighur Swedia menyoroti warisan suram Partai Komunis Tiongkok dan mengutuk invasi, pendudukan, dan kolonisasi kejam di Turkistan Timur. Kecaman itu disampaikan pada peringatan 103 tahun berdirinya PKT.

Dalam sebuah posting di akun X, Komite Uighur Swedia menuduh pemerintah Tiongkok melakukan pelanggaran hak asasi manusia yang parah di Turkistan Timur. Termasuk melakukan penyiksaan, eksekusi, pengambilan organ, kelaparan, indoktrinasi, penyerangan seksual, dan kerja paksa di kamp konsentrasi.

Komite tersebut juga menyoroti sterilisasi paksa terhadap wanita Uighur yang sedang hamil, pembunuhan terhadap anak-anak yang belum lahir, dan penculikan lebih dari satu juta anak Uighur oleh PKT atas apa yang mereka sebut sebagai “pelecehan yang mengerikan,” termasuk pengambilan organ.


Komite Uighur Swedia mengatakan, peringatan ulang tahun PKT tidak boleh dilihat sebagai sebuah perayaan melainkan sebagai pengingat akan “kekejaman mengerikan” yang dilakukan PKT dan “sikap diam dunia.”

PKT yang telah memerintah Tiongkok sejak tahun 1949 sering menggunakan hari jadinya untuk menyoroti pencapaiannya dan menegaskan kembali komitmennya terhadap sosialisme dengan karakteristik Tiongkok. Namun, tindakan partai tersebut di Xinjiang telah menuai kecaman luas dari dunia internasional. Banyak laporan dan kesaksian dari para penyintas yang merinci sejauh mana pelanggaran yang terjadi, sehingga banyak yang menyebut situasi ini sebagai genosida.

Saat PKT memperingati hari jadinya yang ke-103, suara-suara yang menyerukan keadilan bagi masyarakat Uighur dan masyarakat Turki lainnya di Xinjiang semakin keras, menuntut akuntabilitas dan diakhirinya pelanggaran hak asasi manusia yang sedang berlangsung.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya