Berita

Menteri BUMN Erick Thohir/Net

Politik

14 Perusahaan BUMN yang Sakit Terancam Dibubarkan Tahun Ini

SENIN, 01 JULI 2024 | 19:45 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Jelang berakhirnya masa jabatan Menteri BUMN, Erick Thohir terdapat 14 perusahaan pelat merah yang tercatat dalam kondisi sakit, bahkan terancam dibubarkan.

Nasib ke-14 perusahaan tersebut saat ini masih terus dikaji oleh Perusahaan Pengelola Aset (PPA). Jika belasan perusahaan itu tidak dapat diselamatkan, nantinya Kementerian BUMN berencana melakukan penutupan kembali.

Hal tersebut dikatakan Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, di tengah rencana perampingan BUMN oleh Erick Thohir menjadi hanya 30 perusahaan dengan 12 klaster yang membidangi fokus bisnis berbeda-beda satu dengan lainnya.

"Kan banyak di PPA, ada 14 perusahaan lagi yang kita kaji. Kalau misalnya tidak bisa diperbaiki, tidak bisa ditransformasi, kita akan menambah penutupan lagi," ujar Tiko, dikutip Senin (1/7).

Direktur Utama PT Danareksa (Persero), Yadi Jaya Ruchandi selaku petinggi dari perusahaan induk yang membawahi PPA sebelumnya sempat mengungkapkan ada enam dari 14 perusahaan BUMN yang berpotensi diberhentikan, melalui likuidasi atau lewat pembubaran.

"Yang potensi minimum operasi itu sebenarnya more than likely akan kita setop, apakah nanti lewat likuidasi atau pembubaran BUMN, sepertinya ke sana ujungnya," katanya dalam rapat panja dengan Komisi VI DPR beberapa waktu lalu.

Adapun enam perusahaan pelat merah itu terdiri dari PT Indah Karya (Persero), PT Dok Dan Perkapalan Surabaya (Persero), PT Amarta Karya (Persero), PT Barata Indonesia (Persero), PT Varuna Tirta Prakasya (Persero), dan PT Semen Kupang.

Sementara itu, terdapat 4 BUMN lainnya yang masih berpeluang terselamatkan atau dilakukan penyehatan dan restrukturisasi, yaitu PT Pengusahaan Daerah Industri Pulau Batam (Persero) atau Persero Batam, PT Industri Kapal Indonesia (Persero), PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero), dan PT Boma Bisma Indra (Persero) untuk dialihkan (inbreng) kepada PT Danareksa (Persero).

Sedangkan sisanya, atau 4 BUMN lainnya masih memerlukan penanganan lebih lanjut yaitu PT Industri Telekomunikasi Indonesia, PT Primissima (Persero), Perum Percetakan Negara RI, dan PT Djakarta Lioyd (Persero).

Berikut daftar 14 BUMN sakit yang saat ini menjadi Pasien PPA:

- PT Barata Indonesia (Persero)
- PT Boma Bisma Indra (Persero)
- PT Industri Kapal Indonesia (Persero)
- PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero)
- PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero)
- PT Djakarta Lloyd (Persero)
- PT Varuna Tirta Prakasya (Persero)
- PT Persero Batam
- PT Inti (Persero)
- Perum Percetakan Negara Republik Indonesia (PNRI)
- PT Indah Karya (Persero)
- PT Amarta Karya (Persero)
- PT Semen Kupang (Persero)
- PT Primissima (Persero).

Sejak awal menjabat pada 2019 lalu, Erick sebelumnya telah melontarkan rencananya untuk mengurangi jumlah BUMN. Pada Juni 2020, Kementerian BUMN sendiri telah mengurangi jumlah entitasnya dari 142 perusahaan menjadi 107 perusahaan.

Hal tersebut diklaim dilakukan Erick sebagai bagian dari program restrukturisasi BUMN, yang bertujuan meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja BUMN.

“Kalau bisa BUMN berjumlah 30-an. Sekarang menjadi 41 pun baru tahun ini. Nah ke depan 30-an,”ujar Erick pada Maret 2024 lalu.

Populer

Bey Machmudin akan Serius Tangani Judi Online di Jabar yang Tembus Rp3,8 T

Rabu, 26 Juni 2024 | 18:20

Bey Machmudin Ingatkan Warga Jangan Coba-coba Mengakali PPDB

Selasa, 25 Juni 2024 | 03:45

Wacana Bey Machmudin Rombak Komisaris BUMD Didukung Dewan

Minggu, 30 Juni 2024 | 13:24

Menwa Siap Kerahkan 5 Ribu Personel ke Gaza Bersama TNI

Rabu, 26 Juni 2024 | 01:19

DPR Khawatir Investasi TikTok Permudah Produk China Masuk RI

Kamis, 27 Juni 2024 | 00:03

Pemilu Iran di Jakarta

Jumat, 28 Juni 2024 | 14:24

Rapat Pimpinan MPR RI dengan Presiden Jokowi

Jumat, 28 Juni 2024 | 16:37

UPDATE

Program Sembako Murah Sukses Tekan Inflasi

Sabtu, 06 Juli 2024 | 02:00

93 Ribu Lebih Jemaah Haji Tiba di Tanah Air

Sabtu, 06 Juli 2024 | 01:32

S&P Global Ratings Keluarkan Peringatan Usai Utang AS Meningkat

Sabtu, 06 Juli 2024 | 01:22

KPU Jamin Pemecatan Hasyim Asy'ari Tak Hambat Pilkada

Sabtu, 06 Juli 2024 | 01:07

Cak Imin: Support Industri Tekstil Jalan Terbaik Tekan Laju Impor

Sabtu, 06 Juli 2024 | 01:00

Bulan Juni Penumpang Whoosh Tembus Setengah Juta Orang

Sabtu, 06 Juli 2024 | 00:28

Stempel "Kebal Hukum" Hasyim Asy'ari Berakhir Tragis di Kasus Asusila

Sabtu, 06 Juli 2024 | 00:08

Bank DKI Gandeng Kopkartrans Genjot Peningkatan Kredit Konsumer

Sabtu, 06 Juli 2024 | 00:04

Sudah Diperingati, PM Hongaria Nekat Temui Putin

Jumat, 05 Juli 2024 | 23:39

Nasabah PNM Mekaar Berani Investasi Berkat Holding Ultra Mikro

Jumat, 05 Juli 2024 | 23:23

Selengkapnya