Kementerian Perindustrian mendorong kerja sama Indonesia-Jepang dalam bidang elektrifikasi kendaraan dan bahan bakar Carbon Neutrality/Net
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong kerja sama Indonesia-Jepang dalam bidang elektrifikasi kendaraan dan bahan bakar Carbon Neutrality (CN), termasuk bio-fuel.
Plt. Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Putu Juli Ardika mengatakan, kerja sama kedua negara diwujudkan melalui kesepakatan antara Kemenperin dengan Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri (METI) Jepang.
"Kementerian Perindustrian dan Ministry of Economy, Trade and Industry (METI) Jepang telah menjadi partner strategis dalam kerja sama yang berkelanjutan dengan tujuan untuk mencapai netralitas karbon di industri otomotif," kata Putu Juli Ardika, melalui keterangan tertulis yang dikutip Sabtu (29/6).
Kemenperin sukses menggelar The 5th Automotive Dialogue Indonesia-Japan di Jakarta pada Kamis (27/6). Sebagai salah satu leader dalam industri otomotif di dunia, Jepang merupakan mitra utama dalam komitmen Indonesia terhadap pengembangan sektor otomotif, terutama dalam mencapai netralitas karbon.
Putu menyampaikan komitmen Indonesia dalam penurunan emisi karbon, mencakup promosi kendaraan elektrifikasi (xEV) termasuk Hybrid Electric Vehicle (HEV), Plug-In Hybrid Electric Vehicle (PHEV), Battery Electric Vehicle (BEV) serta Fuel-Cell, pengembangan kendaraan flexible-fuel yang adaptif menggunakan bahan bakar nabati/BBN (biofuel) ataupun gas, serta peningkatan efisiensi bahan bakar.
Direktur Jenderal Sekretariat Menteri Kebijakan Perdagangan (Biro Industri Manufaktur), METI Jepang, Tanaka Kazushige, mengatakan saat ini telah terjalin kerja sama antara Jepang dengan negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia dalam penurunan emisi dan penguatan ekspor otomotif.
Tanaka juga mengatakan, untuk mencapai penurunan emisi diperlukan multi-pathways, antara lain dilakukan melalui penerapan bahan bakar bio-fuel. Bio-fuel juga menjadi perhatian yang besar bagi Jepang, dan beberapa perusahaan di Jepang juga mempunyai teknologi ini.