Berita

Michael Octaviano/RMOLAceh

Kesehatan

Kesulitan Obat-obatan, Pasien Talasemia Aceh Terancam Kehilangan Masa Depan

JUMAT, 28 JUNI 2024 | 23:00 WIB | LAPORAN: JONRIS PURBA

Pasien talasemia di Aceh kesulitan memperoleh obat kelasi (pengikat) besi.  Kekurangan obat yang berfungsi untuk menurunkan zat besi ini mengharuskan pasien terpaksa menempuh perjalanan jauh untuk mendapatkannya yakni ke Rumah Sakit Zaenal Umum Abidin di Banda Aceh.

Demikian disampaikan Ketua Yayasan Blood For Life Foundation (BFLF) Indonesia, Michael Octaviano seperti dilansir Kantor Berita Politik RMOLAceh, Jumat (28/6).

"Hal ini tentu saja menambah beban bagi pasien dan keluarga, serta menghambat upaya desentralisasi layanan talasemia," kata Michael.


Michael mengatakan persoalan ini harus menjadi perhatian pemerintah. Sebab, jarak jauh bagi pasien berstatus pelajar misalnya akan membuat mereka kehilangan waktu untuk belajar, termasuk untuk bermain.

"Hal ini tentu saja sangat mengganggu proses belajar dan tumbuh kembang mereka," ujar Michael.

Bagi Michael, kasus tersebut sudah sering dia dapati dari berbagai daerah. Para pasien talasemia terpaksa menunda pengobatannya karena keterbatasan biaya.

"Kondisi ini sangat memprihatinkan dan tidak boleh dibiarkan. Pemerintah daerah harus proaktif dan bekerja sama dengan BFLF dan instansi terkait untuk mendekatkan dan mempercepat layanan talasemia di seluruh Aceh," kata Michael.

Karena itu, Michael mendesak pemerintah daerah untuk mengalokasikan anggaran yang memadai untuk pengadaan obat zat klasi besi di rumah sakit daerah. Hal ini akan membantu meringankan beban pasien dan keluarga, serta mempercepat layanan talasemia di seluruh Aceh.

"Kita tidak boleh membiarkan anak-anak talasemia kehilangan masa depan mereka karena terhambat oleh akses layanan yang tidak memadai. Mari bersama-sama kita wujudkan talasemia Aceh yang mudah dijangkau, cepat, dan berkualitas," pungkasnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya