Berita

Ilustrasi/Net

Kesehatan

Berpotensi Mematikan, Ratusan Kopi Kalengan di AS Ditarik dari Peredaran

KAMIS, 27 JUNI 2024 | 11:51 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Perusahaan kopi asal Amerika Serikat menarik kembali produk kopi kaleng yang didistribusikan secara nasional di AS karena berpotensi menyebabkan keracunan.

Menurut pengumuman Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA), Snapchill, perusahaan yang berbasis di Green Bay tersebut menarik kembali hampir 300 produk karena dikhawatirkan produk tersebut dapat menyebabkan pertumbuhan dan produksi botulinum, sebuah racun yang berpotensi mematikan.

Dikutip dari USA Today, Kamis (27/6), masalah tersebut teridentifikasi ketika FDA memberi tahu Snapchill bahwa proses produksinya untuk makanan kaleng rendah asam belum diajukan ke badan tersebut sebagaimana diwajibkan oleh peraturan.

Botulisme, suatu bentuk keracunan makanan yang jarang namun serius, dapat menyebabkan kelemahan umum, pusing, penglihatan ganda, dan kesulitan berbicara atau menelan. Kesulitan bernapas, kelemahan otot lain, perut kembung, dan sembelit juga bisa menjadi gejala umum.

Menurut CDC, gejalanya bisa dimulai enam jam hingga dua minggu setelah mengonsumsi makanan yang mengandung toksin botulinum. Siapa pun yang mengalami gejala-gejala ini harus segera mencari pertolongan medis.

Perwakilan humas Snapchill mengatakan pada New York Post, pihaknya telah menyediakan kopi dingin di seluruh negeri sejak 2019 tanpa ada kasus botulisme.

Namun, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) telah memberi tahu Snapchill bahwa proses makanan kaleng dengan asam rendah untuk memproduksi produk yang ditarik kembali tidak diajukan ke FDA, sebagaimana diwajibkan oleh peraturan. Ada kemungkinan bahwa proses manufaktur saat ini dapat menyebabkan pertumbuhan dan produksi racun mematikan, toksin botulinum, dalam makanan kaleng dengan tingkat keasaman rendah.

"Tidak ada kondisi sakit yang dilaporkan, dan Snapchill tidak mengetahui adanya kasus di mana produk perusahaan mengandung patogen ini. Meski demikian, Snapchill secara sukarela melakukan penarikan ini bersama dengan FDA," kata perwakilan itu.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

PDIP: Terima Kasih Warga Jakarta dan Pak Anies Baswedan

Jumat, 29 November 2024 | 10:39

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

UPDATE

Gegara Israel, World Central Kitchen Hentikan Operasi Kemanusiaan di Gaza

Minggu, 01 Desember 2024 | 10:08

Indonesia Harus Tiru Australia Larang Anak Akses Medsos

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:58

Gaungkan Semangat Perjuangan, KNRP Gelar Walk for Palestine

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:36

MK Kukuhkan Hak Pelaut Migran dalam UU PPMI

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:18

Jet Tempur Rusia Dikerahkan Gempur Pemberontak Suriah

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:12

Strategi Gerindra Berbuah Manis di Pilkada 2024

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:53

Kubu RK-Suswono Terlalu Remehkan Lawan

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:40

Pasukan Pemberontak Makin Maju, Tentara Suriah Pilih Mundur dari Aleppo

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:30

Dirugikan KPUD, Tim Rido Instruksikan Kader dan Relawan Lapor Bawaslu

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:06

Presiden Prabowo Diminta Bersihkan Oknum Jaksa Nakal

Minggu, 01 Desember 2024 | 07:42

Selengkapnya