Berita

Penandatanganan MoU antara PIS dengan NYK yang dilakukan di kantor pusat Pertamina, Jakarta, Rabu (26/6)/Ist

Bisnis

PIS Jalin Kerja Sama Bisnis Strategis dengan NYK

KAMIS, 27 JUNI 2024 | 03:13 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

PT Pertamina International Shipping (PIS) semakin menunjukkan komitmennya untuk menjadi perusahaan maritim logistik kelas dunia, dengan menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk kesepakatan bisnis strategis bersama Nippon Yushen Kabushiki Kaisha Group (NYK).

NYK selama ini dikenal sebagai perusahaan perkapalan terkemuka di Jepang dan dunia, sekaligus merupakan mitra strategis PIS sejak akhir tahun 2022. Kemitraan strategis ini, dilanjutkan dengan rencana kesepakatan bisnis yang mencakup pengangkutan karbon dioksida cair dan gas alam cair (Liquified Natural Gas/LNG), serta ship management atau pengelolaan kapal.

Kemitraan strategis ini merupakan komitmen nyata untuk mendukung agenda nasional Indonesia sebagai pemimpin dalam penyimpanan karbon (Carbon Capture and Storage atau CCS) dan pengurangan emisi. Penandatanganan MoU dilakukan di kantor pusat Pertamina yang dihadiri oleh Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, CEO PIS Yoki Firnandi, dan Managing Executive Officer NYK Hironobu Watanabe.

“Saya turut bangga bisa menyaksikan momen penandatanganan, sebagai tindak lanjut kerja sama mitra strategis yang telah berlangsung antara PIS dan NYK sejak Desember 2022 lalu. Ini merupakan awal perjalanan dan yang paling penting adalah bagaimana kita bisa mempercepat implementasi bisnis agar bisa menjadi saluran pendapatan baru untuk PIS,” ujar Nicke dalam keterangannya, Rabu malam (26/6).

CEO PIS Yoki Firnandi, menekankan pentingnya kolaborasi serta kesiapan PIS untuk memainkan peran penting dalam transportasi CCS bersama NYK.

"MoU dengan NYK ini mendorong inisiatif unlock value PIS untuk grow beyond Indonesia melalui kemitraan jangka panjang serta hubungan yang erat dengan pemegang saham kami. MoU ini juga jadi simbol kesiapan PIS untuk menjadi pemimpin aggregator transportasi dan logistik CCS di kawasan. Kami berharap kemitraan ini dapat mendorong transfer teknologi dan expertise NYK dalam pengurangan emisi karbon,” jelas Yoki.

PIS akan fokus pada mata rantai transportasi dalam proses CCS yang memerlukan kapal dan fasilitas penyimpanan karbon khusus. Selain mendukung pemerintah, kerjasama ini juga sejalan dengan komitmen Pertamina Group untuk mencapai Net Zero Emissions pada 2060 melalui teknologi CCS dan berbagai inisiatif pengurangan emisi lainnya di seluruh perusahaan dan anak usaha.

Managing Executive Officer NYK Hironobu Watanabe menjelaskan kerja sama dengan PIS sangat penting bagi NYK, mengingat PIS merupakan salah satu pemain penting di industri perkapalan Indonesia.

“Kami sudah sering berdiskusi soal rencana kerja sama, dan ini saatnya mengubah kesepakatan di atas kertas menjadi bisnis sesungguhnya,” kata Watanabe.

Melalui kesepakatan ini, NYK dan PIS akan berkolaborasi dan mengkaji peluang bisnis serta studi kelayakan untuk sarana angkutan hingga penyimpanan CO2 cair dari dan menuju Indonesia.

Dalam hal bisnis LNG, kedua pihak sepakat untuk berkolaborasi dalam kepemilikan LNG Carrier. Sementara, untuk bisnis pengelolaan kapal atau ship management, NYK dan PIS akan membentuk joint venture, di mana NYK akan menyediakan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas pelaut untuk berkompetisi secara global.

“Kolaborasi antara NYK dan PIS menetapkan standar baru dalam industri maritim dalam upaya global untuk mengurangi emisi karbon dan mendorong pembangunan berkelanjutan. Seiring dunia bergerak menuju masa depan yang lebih hijau, kemitraan PIS dan NYK menjadi contoh peran penting inovasi dan kerjasama dalam mencapai tujuan lingkungan yang berkelanjutan,” tutup Yoki.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya