Berita

Ilustrasi pengeboran minyak lepas pantai/Net

Politik

Produksi Migas Turun Drastis, Pimpinan Komisi VII Dorong Transisi Energi

JUMAT, 21 JUNI 2024 | 12:48 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Penurunan produksi minyak bumi yang anjlok hingga 200 ribu barel dalam kurun waktu 5-6 tahun terakhir harus disikapi dengan terus mendorong akselerasi transisi dari energi fosil ke energi baru terbarukan (EBT).

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Eddy Soeparno, mengaku khawatir dengan penurunan ini. Pasalnya, batas atas usulan lifting migas pada RAPBN 2025 sekitar 0,02 juta BOEPD, lebih rendah daripada target lifting migas pada APBN 2024, sebesar 1,668 juta BOEPD.

"Ketika kita meningkatkan produksi dan produktivitas di sektor migas, saya tegaskan bahwa di saat yang sama kita jangan kendor mengakselerasi transisi energi kita untuk meningkatkan bauran energi terbarukan," kata Eddy, di Jakarta, Jumat (21/6).


Sekjen PAN ini menambahkan, energi baru terbarukan harus dipercepat untuk mengurangi ketergantungan pada impor dan energi fosil, dan harus mengakselerasi penggunaan energi terbarukan.

Ia mengatakan Indonesia kaya akan sumber daya alam yang bisa digunakan untuk membangun energi baru terbarukan.

"Sumbernya banyak, kita bisa menggunakan matahari solar, angin juga sedang dikembangkan, begitu juga Geothermal. Percepatan harus dilakukan agar kita bisa mengurangi impor energi yang selama ini menguras devisa negara," paparnya.

Eddy mengakui, tantangan terbesar di sektor energi terbaru terbarukan adalah investasi yang mahal dan proses pengembangannya yang relatif panjang.

"Ketika kita membangun PLTU batubara itu butuh kurang lebih dua tahun. Untuk membangun geothermal itu dibutuhkan kurang lebih tujuh sampai delapan tahun ya. Nah, karena investasi besar, tentu tarifnya juga lebih tinggi daripada tarif energi fosil yang lainnya," terang Eddy.

"Terobosan untuk mengatasi tarif, pembebasan lahan, kewajiban pemenuhan TKDN adalah masalah teknis dan bukan fundamental yang saya yakini bisa dicari jalan keluarnya," tutup Eddy Soeparno.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Komisi V DPR: Jika Pemerintah Kewalahan, Bencana Sumatera harus Dinaikkan jadi Bencana Nasional

Sabtu, 06 Desember 2025 | 12:14

Woman Empower Award 2025 Dorong Perempuan Mandiri dan UMKM Berkembang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 12:07

Harga Minyak Sentuh Level Tertinggi di Akhir Pekan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:58

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:44

DPR: Jika Terbukti Ada Penerbangan Gelap, Bandara IMIP Harus Ditutup!

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:24

Banjir Aceh, Untungnya Masih Ada Harapan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:14

Dana Asing Masuk RI Rp14,08 Triliun di Awal Desember 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:08

Mulai Turun, Intip Harga Emas Antam Hari Ini

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:03

Netflix Beli Studio dan Layanan Streaming Warner Bros 72 Miliar Dolar AS

Sabtu, 06 Desember 2025 | 10:43

Paramount Umumkan Tanggal Rilis Film Live-Action Kura-kura Ninja Terbaru

Sabtu, 06 Desember 2025 | 10:35

Selengkapnya