Berita

Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Haris Pertama/Net

Politik

KNPI Beberkan Sederet Alasan Perlunya Melegalkan Judi Online

KAMIS, 20 JUNI 2024 | 15:46 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Persoalan judi online saat ini sangat mengkhawatirkan, beragam masalah timbul akibat permainan mengadu nasib itu.

Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Haris Pertama berpendapat, meski upaya negara sudah dilakukan.

Mulai dari membentuk Satgas dan langkah pemblokiran terhadap akses keuangan, namun perjudian online malah semakin marak. Seolah praktik itu sulit diberantas.


“Kenapa DPP KNPI meminta untuk legalitas judi ini disahkan oleh negara? Karena kita melihat bahwa kondisi negara hari ini sudah sangat darurat perjudian,” kata Haris dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (20/6).

Haris mengatakan, pemberantasan judi online kian sulit lantaran bandar selalu berhasil meloloskan diri kabur ke luar negeri.

Ditambah lagi, setoran-setoran judi, terindikasi diterima oleh oknum-oknum. Mulai dari oknum penegak hukum, maupun dari pemerintah.

Belum lagi endorsement artis-artis yang ikut mempromosikan situs judi online yang seolah tidak tersentuh oleh hukum.

“Nah untuk menghindari hal-hal seperti itu, maka lebih baik negara mengesahkan, melegalkan perjudian yang ada, perjudian online yang ada, dengan ketentuan-ketentuan yang nantinya dibicarakan secara bersama-sama dari pihak pemerintah,” saran Haris.

Dengan begitu, menurut Haris, tidak ada lagi anggapan aparat atau oknum kucing-kucingan terhadap bandar judi. Biar seolah pemberantasan berjalan, maka bandar judi kecil yang ditangkap sementara yang besar dibiarkan.

“Jadi walaupun ada pemberantasan, masyarakat masih bisa mengakses. Bahkan anak-anak yang masih di bawah umur pun bisa mengakses web judi tersebut. Ini bahaya,” tegas Haris.

Pelegalan judi oleh negara, kata Haris, sudah dilakukan oleh negara tetangga, Malaysia. Negeri Jiran yang didominasi Islam mengkanalisir tempat perjudiannya yang dilegalkan, dengan syarat-syarat ketentuan yang dibuat.

“Nah kenapa Indonesia tidak buat seperti itu? Kalau kita bercontoh bahwa perjudian tidak cocok di negara muslim. Ternyata di negara muslim yang dominasi muslim juga ada yang namanya Malaysia,” imbuh dia.

Dengan begitu, Haris berpendapat, selain menambah pendapatan negara, sekaligus juga menjaga hancurnya generasi muda akibat perjudian yang makin marak.

“Dibuat ketentuannya, dibuat peraturannya. Bandar-bandar judi semua didata. Jangan sampai ada yang ilegal. Kalau ilegal disikat, dan oknum-oknum baik dari pihak penegak hukum dan pemerintah, yang bermain-main dengan setor-menyetor, sikat,” imbuhnya lagi.

Dan yang terpenting menurut Haris, penegak hukum maupun pemerintah, yang coba-coba bermain menarik setoran dari bandar-bandar judi harus dinihilkan.

“Semua pemasukan nantinya negara yang mengelola, seperti di Malaysia, itu salah satu contoh,” demikian Haris.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya