Ilustrasi mie berformalin/Net
Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) DKI Jakarta mengingatkan warga terhadap bahaya makanan berformalin dan mengandung boraks.
Pasalnya, makanan mengadung bahan kimia berbahaya itu banyak beredar di kalangan pedagang. Salah satunya di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat
BBPOM DKI Jakarta menemukan banyak makanan mengandung bahan berbahaya saat sidak di kawasan Kota Tua.
Agar warga bisa mengenali makanan mengandung bahan kimia berbahaya itu, BBPOM membagikan informasi mengenai ciri-cirinya.
Pejabat fungsional Madya BBPOM di Jakarta, Ratna Dewi mengatakan, formalin biasanya ditemukan pada mie kuning kiloan.
“Apabila sudah dimasak ya enggak kelihatan ciri-ciri makanan mengandung formalin dan boraks itu, namun biasanya warnanya mengkilap,” kata Ratna dikutip Kamis (13/6).
Selain itu, mie kuning yang mengandung formalin juga bersifat elastis apabila ditekan.
“Kemudian teksturnya seperti karet, sifatnya elastis sekali itu. Ada bau khas formalin, dan bertahan lebih dari satu hari pada suhu ruang,” kata Ratna.
Sementara tahu mengandung formalin tidak mudah hancur, dan bertahan lebih dari satu hari di suhu ruangan.
Sedangkan ayam utuh dan ikan asin berformalin tidak dihinggapi serangga dan memiliki bau khas formalin.
Selain itu, menurut Ratna, makanan yang mengandung boraks rasanya agak pahit dan pedas (getir).
Ratna menjelaskan, efek samping memakan makanan dengan bahan kimia ini akan terakumulasi dalam tubuh. Salah satu efek sampingnya adalah bisa menyebabkan kanker.
“Bisa jadi efeknya itu mungkin tahunan ya baru berasa,” kata Ratna.
Ratna menuturkan, masyarakat masih banyak yang belum sadar dan mengonsumsi makanan berbahan kimia itu.
“Padahal kita sudah tahu makanan itu mengandung bahan kimia, tapi ya masyarakat biasanya merasa, ah sedikit ini makannya,” tutup Ratna.