Berita

Kementerian PUPR, BMKG, BRIN, dan TNI AU kerja sama modifikasi cuaca untuk 15 bendungan di Indonesia/Ist

Nusantara

BMKG Modifikasi Cuaca untuk Isi 43 Bendungan

RABU, 12 JUNI 2024 | 13:05 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggandeng Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan TNI AU untuk melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) pada Juni 2024.

Operasi TMC ini dimaksudkan untuk mengisi 43 bendungan di Pulau jawa yang mengalami penurunan daya tampung akibat El Nino.

Pelaksanaan TMC terbagi menjadi tiga posko, yakni Posko 2 di Bandung untuk 8 bendungan, Posko 3 di Solo untuk 23 bendungan dan Posko 4 di Malang untuk 12 bendungan.


“Dengan teknologi modifikasi cuaca kita bisa memonitor berapa kubik air yang kita dapat,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dikutip Rabu (12/6).

Akibat El Nino ini volume tampungan bendungan di Pulau Jawa berkurang sekitar 19 persen, yaitu sebesar 981,5 juta meter kubik air.

Salah satu dampak yang paling mengkhawatirkan dari penurunan volume air ini adalah berkurangnya pasokan air untuk irigasi, yang pada gilirannya akan mengurangi luas lahan yang dapat diairi pada musim tanam.

Melalui TMC ini diharapkan dapat mengatasi defisit volume tampungan dan memastikan ketersediaan air selama Masa Tanam II, sehingga petani tetap bisa panen dan rencana layanan irigasi untuk Masa Tanam III dapat ditingkatkan.

Direktur Bina Operasi dan Pemeliharaan Ditjen SDA Adek Rizaldi menambahkan, TMC direncanakan dilakukan dengan 1-3 sorti (penerbangan) per hari, menggunakan 800 kg garamfood grade dalam setiap penyemaian. Garam food grade digunakan supaya tidak mencemari lingkungan.

“TMC merupakan upaya Direktorat Jenderal Sumber Daya Air dalam rangka mitigasi dampak musim kemarau yang merupakan bagian dalam pengelolaan sumber daya air,” kata Adek.

Kegiatan TMC telah dilaksanakan sejak tanggal 1-5 Juni 2024 dengan hasil terjadi hujan di sekitar 22 bendungan dari target 43 bendungan, yaitu Bendungan Jatiluhur, Kedung Ombo, Wadaslintang, Logung, Gembong, Sanggeh, Cipancuh, Bolang, Banyukuwung, Panohan, Grawang, Randugunting, Gunung Rowo, Gondang Lamongan, Prijetan, Telaga Ngebel, Rancabereum, Malahayu, Lodan, Cacaban, Wonorejo dan Pacal.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya