Berita

Sekretaris Jenderal Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP), Kaka Suminta/Net

Politik

KIPP: Disrupsi Digital Jadi Tantangan Pemilu Indonesia

SABTU, 08 JUNI 2024 | 20:41 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Tantangan pemilihan umum (Pemilu) di Indonesia dihadapkan pada perkembangan teknologi digital, karena mempengaruhi keterlibatan masyarakat dalam memantau pelaksanaannya.

Sekretaris Jenderal Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP), Kaka Suminta menerangkan, dirinya mendapati perbedaan mencolok pelaksanaan Pemilu 2024 di Indonesia dengan dua negara tetangga.

"Saya membandingkan pemilu di negara ASEAN. Di Filipina dan Thailand, ini soal teknologi digital disruption. Ini efeknya berbeda di dua negara itu," ujar Kaka dalam sebuah diskusi evaluasi Pemilu 2024 yang dikutip Kantor Berita Politik RMOL pada Sabtu (8/6).


Dia memaparkan, disrupsi digital yang dialami masyarakat di Filipina, membuat kalangan mudanya apatis terhadap pemilu.

"Sementara di Thailand membuat masyarakatnya terutama kalangan pemudanya menjadi aktif berpartisipasi pada pelaksanaan pemilu.

"Lalu Indonesia di mana? Digital disruption membuat pemuda tidak aktif," sambungnya.

Kaka memandang, pemilih muda Indonesia yang mengikuti Pemilu 2024 berjumlah 50 persen lebih dari total daftar pemilih tetap (DPT), cenderung tidak aktif dalam pendidikan politik melainkan hanya memperhatikan konten yang menghibur saja.

"Kami sebagai pegiat pemilu sepakat, ini merupakan jurnal panjang untuk bukan menjadikan pesimis, tapi harus ada effort luar biasa (untuk memperbaiki)," tuturnya.

"Kalau kemarin ada 50 persen lebih (pemilih muda yang berpartisipasi). Di 2029 ini bisa 60 persen lebih. Artinya jumlah yang sangat besar untuk mengubah pada hal yang baik atau buruk," demikian Kaka menambahkan.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya