Berita

Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno/Net

Politik

Relokasi Industri Jabar ke Jateng, Sekjen PAN: Perlu Dikaji Penyebabnya

SENIN, 03 JUNI 2024 | 12:31 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Fenomena maraknya relokasi industri dari Jawa Barat ke Jawa Tengah mendapatkan sorotan. Salah satu perhatian pada fenomena itu diutarakan Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno.

Dikatakan Eddy Soeparno, relokasi yang terjadi bisa jadi tidak terlepas dari tingginya upah pekerja di wilayah Jawa Barat dibandingkan Jawa Tengah.

"Apa yang menjadi penyebab utama relokasi ini, apakah UMR Jawa Barat terlalu tinggi, ketersediaan infrastruktur dasar khususnya listrik dan jalan raya kurang memadai atau harga tanah lebih tinggi," kata Eddy kepada wartawan, Senin (3/6).

Dalam pandangan Eddy yang juga Anggota DPR RI dari Dapil Kota Bogor dan Kabupaten Cianjur ini, untuk mengetahui kegagalan Jabar bersaing dengan Jateng dalam menggaet investasi di sektor industri, maka perlu dikaji mendalam masalah kemudahan berinvestasi, baik dari aspek perizinan maupun dukungan Pemprov dan Pemda.

“Apalagi industri yang melakukan relokasi berada di sektor tekstil, pakaian jadi dan alas kaki yang berarti adalah industri padat karya atau menyerap tenaga kerja yang banyak," tuturnya.

Eddy pun mengajak seluruh pemangku kepentingan di Jabar, baik Pemprov, Pemda, Kadinda, asosiasi dan lain-lain untuk duduk bersama urun rembug memetakan permasalahan.

Sebagai Pimpinan di Komisi VII DPR, Eddy juga menegaskan akan terus mengawal permasalahan ketersediaan listrik berbasis gas atau energi terbarukan.

Hal ini mengingat sektor industri, manufaktur dan sektor lainnya seperti data center membutuhkan penggunaan energi bersih dan terbarukan untuk operasinya.

"Saya juga akan memastikan agar PLN melaksanakan komitmennya menyediakan listrik dari energi terbarukan agar lebih banyak lagi industri berinvestasi di Jawa Barat dan kawasan Indonesia lainnya," tuturnya.

"Karena para pemilik industri tersebut wajib menggunakan energi terbarukan agar produk ekspornya dapat diterima di pasar luar negeri," pungkasnya.

Populer

Demo di KPK, GMNI: Tangkap dan Adili Keluarga Mulyono

Jumat, 20 September 2024 | 16:22

Mantan Menpora Hayono Isman Teriak Tanah Keluarganya Diserobot

Jumat, 20 September 2024 | 07:04

KPK Ngawur Sebut Tiket Jet Pribadi Kaesang Rp90 Juta

Rabu, 18 September 2024 | 14:21

Kaesang Kucing-kucingan Pulang ke Indonesia Naik Singapore Airlines

Rabu, 18 September 2024 | 16:24

Fufufafa Diduga Hina Nabi Muhammad, Pegiat Medsos: Orang Ini Pikirannya Kosong

Rabu, 18 September 2024 | 14:02

Kaesang Bukan Nebeng Private Jet Gang Ye, Tapi Pinjam

Rabu, 18 September 2024 | 03:13

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

UPDATE

Pramono Anung: Jakarta Butuh Pemimpin Pekerja Keras, Bukan Tukang Tebar Pesona

Minggu, 29 September 2024 | 02:07

Jupiter Aerobatic Team Bikin Heboh Pengunjung Semarak Dirgantara 2024

Minggu, 29 September 2024 | 01:53

Pertemuan Prabowo-Megawati Bisa Menguatkan Demokrasi

Minggu, 29 September 2024 | 01:19

Kapolri Lantik Sejumlah Kapolda Sekaligus Kukuhkan 2 Jabatan

Minggu, 29 September 2024 | 00:57

Gen X, Milenial, hingga Gen Z Bikin Komunitas BRO RK Menangkan Ridwan Kamil

Minggu, 29 September 2024 | 00:39

Kecam Pembubaran Paksa Diskusi, Setara Institute: Ruang Sipil Terancam!

Minggu, 29 September 2024 | 00:17

Megawati Nonton “Si Manis Jembatan Merah" Ditemani Hasto dan Prananda

Sabtu, 28 September 2024 | 23:55

Andrew Andika Ditangkap Bersama 5 Temannya

Sabtu, 28 September 2024 | 23:35

Aksi Memukau TNI AU di Semarak Dirgantara 2024

Sabtu, 28 September 2024 | 23:19

Gara-gara Topan, Peternak di Thailand Terpaksa Bunuh 125 Buaya

Sabtu, 28 September 2024 | 23:15

Selengkapnya