Ketua DPR RI Dr (HC)Puan Maharani saat melakukan pertemuan bilateral dengan CPPCC diterima langsung oleh Ketua CPPCC, Wang Huning di Gedung Great Hall of The People (Balai Agung Rakyat)/Ist
DPR RI melakukan kunjungan kerja ke Republik Rakyat China (RRC). Hal itu dilakukan Ketua DPR RI Dr (HC) Puan Maharani yang mengadakan pertemuan bilateral dengan Chinese People's Political Consultative Conference/CPPCC yang merupakan Badan Penasihat Politik China
Pertemuan Puan dengan CPPCC digelar di Gedung Great Hall of The People (Balai Agung Rakyat) China yang terletak di tepi lapangan Tiananmen, Beijing, Selasa (28/5).
Dia diterima langsung oleh Ketua CPPCC, Wang Huning, seorang teoritikus politik China dan salah satu pemimpin papan atas Partai Komunis China (PKC).
“Saya ingin sampaikan apresiasi atas sambutan hangat bapak Wang Huning, Ketua CPPCC, untuk menerima kunjungan saya dan delegasi DPR RI di Beijing, kota yang modern dan dinamis ini,” kata Puan dalam keterangannya, Rabu (29/5).
Bilateral meeting tersebut berlangsung dengan hangat selama hampir satu jam di Ruang Anhui, Gedung
Great Hall of The People. CPPCC yang kerap disebut sebagai Majelis Permusyawaratan Politik Rakyat (MPPR) China sendiri merupakan bagian sentral dari sistem front persatuan PKC.
Anggota MPPR memberikan nasihat dan mengajukan proposal mengenai isu-isu politik dan sosial kepada badan-badan pemerintah China. Namun CPPCC atau MPPR adalah badan yang tidak memiliki kekuasaan legislatif yang nyata karena meskipun konsultasi dilakukan, hal tersebut diawasi dan diarahkan oleh PKT.
Kedatangan Puan didampingi oleh sejumlah anggota DPR, di antaranya Ketua Komisi IV DPR RI Sudin, Ketua Komisi V DPR RI Lasarus, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Diah Pitaloka, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris, Wakil Ketua BURT DPR RI Dede Indra Permana, Anggota Komisi III DPR RI Johan Budi, Anggota Komisi IX DPR RI Krisdayanti, dan Anggota Komisi XI DPR RI Masinton Pasaribu.
Sementara Wang Huning menerima rombongan delegasi DPR RI bersama Wakil Ketua MPPR, Shi Taifeng dan Shao Hong, Ketua Komisi Bangsa dan Agama MPPR Zhang Yijiong, Deputi Sekjen MPPR Mrs. Zou Jiayi, serta perwakilan
National People's Congress/NPC (Dewan Legislatif) China yakni Anggota Komisi Pertanian dan Pedesaan NPC Mrs. Zhao Lixin dan Deputi Sekjen NPC Hu Xiaoli.
Kepada MPPR, Puan berharap pertemuan ini dapat membuka peluang untuk memperluas kerja sama antara Indonesia dan RRC.
“Dan tentunya saya berharap pertemuan ini dapat menjadi momentum untuk memperkuat kerja sama antarkedua negara yang lebih berkualitas, sehingga dapat memberikan dampak konkret dan bermanfaat bagi Indonesia dan RRT serta bagi para pelaku usaha kecil dan menengah,” ucapnya.
Persahabatan Indonesia dan Tiongkok diketahui telah memasuki babak baru dengan memasuki peringatan 75 tahun hubungan diplomatik pada 2025 mendatang. RRC pun merupakan salah satu mitra terpenting bagi Indonesia karena China adalah salah satu mitra perdagangan dan investasi terbesar di Indonesia.
Puan mengatakan, RRC adalah mitra strategis yang mampu mewujudkan perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan ASEAN, Indo-Pasifik serta serta di tingkat global. Dia berharap kerja sama bilateral antara Indonesia dan Tiongkok dapat difokuskan untuk mengimplementasikan
Plan of Action for Strengthening the Comprehensive Strategic Partnership 2022-2026 yang telah ditetapkan bersama.
“Saya berpandangan bahwa konsultasi kedua negara perlu dilakukan pada berbagai level. Pertemuan saya dengan Ketua CPPCC bernilai penting karena kita masing-masing memiliki pengaruh yang cukup kuat di negara kita,” tutur politisi Fraksi PDIP ini.
“Saya berharap melalui kesempatan ini kita bisa terus mendukung hubungan politik yang baik, terutama dalam hubungan antarparlemen. Saya juga ingin mendorong penguatan kerja sama antarparlemen melalui mekanisme dialog yang rutin dan saling kunjung antar pimpinan dan anggota parlemen,” sambung perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR tersebut.