Berita

Menteri Luar Negeri Norwegia Espen Barth Eide, Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares Bueno dan Menteri Luar Negeri Irlandia Micheal Martin berfoto, di akhir konferensi media, saat pembicaraan mengenai Timur Tengah, di Brussels, pada Senin, 27 Mei 2024/Net

Dunia

Resmi! Spanyol, Irlandia, dan Norwegia Akui Negara Palestina

RABU, 29 MEI 2024 | 09:29 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Tiga negara Eropa yakni Spanyol, Irlandia dan Norwegia secara resmi mengakui negara Palestina pada hari Selasa (28/5).

Ketiga negara tersebut mengatakan mereka mengakui negara Palestina berdasarkan perbatasan yang ditetapkan sebelum perang pada tahun 1967, dengan Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan Palestina.

Bendera Palestina berkibar di atas parlemen Irlandia. Perdana Menteri Simon Harris mengatakan tujuan pengakuan itu adalah untuk menjaga harapan perdamaian Timur Tengah tetap hidup.

“Kami ingin mengakui Palestina pada akhir proses perdamaian. Namun, kami telah melakukan langkah ini bersama Spanyol dan Norwegia untuk menjaga keajaiban perdamaian tetap hidup,” ujar dalam sebuah pernyataan, seperti dimuat AFP.

Menteri Luar Negeri Norwegia Espen Barth Eide memuji langkah tersebut sebagai hari istimewa bagi hubungan Norwegia-Palestina.

Setelah kabinet Spanyol mendukung pengakuan tersebut, Menteri Luar Negeri Jose Manuel Albares mengatakan bahwa negaranya selalu siap mengambil jalan perdamaian.

"Kita tahu bahwa jalan masih panjang, dan Spanyol bersedia mengambil bagian dalam upaya menuju perdamaian," ujar Albres.

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengatakan pengakuan itu penting untuk perdamaian, dan menegaskan bahwa tindakan tersebut “tidak merugikan siapapun, apalagi Israel.

"Ini satu-satunya cara untuk menjamin masa depan kedua negara yang hidup berdampingan dalam perdamaian dan keamanan," tegasnya.  

Proses pengakuan diplomatik berbeda-beda antar negara, namun biasanya melibatkan pertukaran kredensial formal dengan Otoritas Palestina di Ramallah.

Konsulat atau misi yang ada di Tepi Barat atau Yerusalem Timur kemudian menjadi kedutaan resmi, sementara perwakilannya berubah menjadi duta besar.

Keputusan simbolis tersebut telah memicu perselisihan sengit dengan pemerintah Israel.

Israel telah menarik duta besarnya dari Irlandia, Norwegia dan Spanyol serta secara resmi menegur utusan mereka di Tel Aviv. Ketiganya dipanggil ke Kementerian Luar Negeri Israel pekan lalu untuk diperlihatkan rekaman serangan 7 Oktober di depan media.

Pengakuan ketiga negara terhadap Palestina juga meningkatkan tekanan diplomatik terhadap Israel setelah dua pengadilan internasional menyerukan diakhirinya operasi Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di Gaza selatan dan menuduh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu melakukan kejahatan perang.

Selain itu, pengakuan Spanyol, Irlandia, dan Norwegia juga memicu perselisihan yang tajam di 27 negara Uni Eropa.

Selama beberapa dekade, pengakuan formal atas negara Palestina dipandang sebagai akhir dari negosiasi perdamaian antara Israel dan Palestina.

Washington dan sebagian besar negara-negara Eropa Barat mengatakan mereka bersedia suatu hari nanti mengakui negara Palestina, namun hal itu harus dilakukan sebelum adanya kesepakatan mengenai isu-isu pelik seperti status Yerusalem dan perbatasan akhir.

Pertumpahan darah di Gaza telah menghidupkan kembali seruan agar warga Palestina diberi negara mereka sendiri.

Langkah yang diambil pada Selasa ini berarti 145 dari 193 negara anggota PBB kini mengakui negara Palestina.

Pada tahun 2014, Swedia menjadi anggota UE pertama yang mengakui negara Palestina.

Langkah ini menyusul enam negara Eropa lainnya yang mengambil langkah tersebut sebelum bergabung dengan blok tersebut: Bulgaria, Siprus, Republik Ceko, Hongaria, Polandia, dan Rumania.

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

Bos Sinarmas Indra Widjaja Mangkir

Kamis, 13 Februari 2025 | 07:44

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

UPDATE

Kepala Daerah Tidak Ikut Retret: Petugas Partai atau Petugas Rakyat, Jangan Ada Negara Dalam Negara

Minggu, 23 Februari 2025 | 01:27

Ketua DPRA Tuding SK Plt Sekda Permainan Wagub dan Bendahara Gerindra Aceh

Minggu, 23 Februari 2025 | 01:01

Tumbang di Kandang, Arsenal Gagal Dekati Liverpool

Minggu, 23 Februari 2025 | 00:43

KPK Harus Proses Kasus Dugaan Korupsi Jokowi dan Keluarga, Jangan Dipetieskan

Minggu, 23 Februari 2025 | 00:23

Iwakum: Pelaku Doxing terhadap Wartawan Bisa Dijerat Pidana

Sabtu, 22 Februari 2025 | 23:59

Langkah Bupati Brebes Ikut Retret ke Magelang Tuai Apresiasi

Sabtu, 22 Februari 2025 | 23:54

Tak Hanya Langka, Isi Gas LPG 3 Kg di Pagar Alam Diduga Dikurangi

Sabtu, 22 Februari 2025 | 23:42

Dari #KaburAjaDulu hingga #IndonesiaGelap: Belajar dari Bangladesh

Sabtu, 22 Februari 2025 | 23:21

Wartawan Jaksel Pererat Solidaritas Lewat Olahraga

Sabtu, 22 Februari 2025 | 22:58

PLN dan Wuling Siapkan Layanan Home Charging Praktis dan Cepat, Hanya 7 Hari

Sabtu, 22 Februari 2025 | 22:34

Selengkapnya