Berita

Acara pelepasan PMI ke Korea Selatan yang diselenggarakan di Hotel El Royal, Jakarta, Senin (27/5)/Ist

Politik

Hasto: Hormati PMI Karena Menghasilkan Devisa Rp277,7 Triliun

SELASA, 28 MEI 2024 | 11:26 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Pekerja Migran Indonesia (PMI) merupakan penyumbang devisa terbesar nomor dua sebesar Rp277,7 triliun setiap tahun kepada negara setelah sektor migas.

Oleh karena itu, kata Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, pemerintah harus memperlakukan para PMI dengan penuh rasa hormat karena telah menyumbangkan penghasilan paling banyak kepada negara.

Pesan itu disampaikan Hasto Kristiyanto saat memberikan sambutan dalam acara pelepasan PMI ke Korea Selatan yang diselenggarakan di Hotel El Royal, Jakarta, Senin (27/5).

"Dari kontribusi saja sudah nomor dua setelah migas, ini kontribusi PMI sangat luar biasa Rp277,7 triliun, sehingga pemerintah memang layak memperlakukan dengan hormat," kata Hasto.

Hasto melihat perlindungan yang dilakukan Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Ramdhani kepada para pahlawan devisa itu dengan slogan "Melindungi dari Ujung Rambut Sampai Ujung Kaki" patut diapresiasi.

"Ini semenjak Pak Benny menjadi Kepala BP2MI pelayanannya sangat luar biasa, bayangkan 24 jam melindungi PMI dari ujung rambut sampai ujung kaki, juga berbagai komitmennya dengan program-program yang melayani PMI," ucapnya.

Menurut Hasto, Indonesia butuh jiwa pemimpin seperti Benny yang berani dan tegas membela kepentingan rakyat. Dia mengatakan, bahwa Benny layak diapresiasi.

"Kita bangga bahwa punya seorang pemimpin yang berani mengambil suatu sikap, yang pemimpin yang memahami tugas-tugas utamanya. Maka sebagai bentuk penghormatan saya ingin membacakan sebuah pantun untuk beliau Benny," tuturnya.

"Indonesia sebuah bangsa pelopor, Pekerja Migran Indonesia bikin Indonesia tersohor, disiplin waktu jangan sampai molor, pahlawan devisa semangat tidak pernah kendor," demikian pantun Hasto.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya