Berita

Kawasan Ekosistem Leuser yang berada di Gayo Lues ini terlihat dirambah. Foto: Junaidi Hanafiah/Mongabay Indonesia.

Politik

Aceh Butuh Pemimpin yang Peduli Lingkungan

SENIN, 27 MEI 2024 | 20:27 WIB | LAPORAN: JONRIS PURBA

Kondisi lingkungan di Provinsi Aceh semakin mengkhawatirkan. Penyebabnya adalah kebakaran hutan, deforestasi atau penebangan liar hingga pertambangan ilegal yang semakin marak.

Karena itu, Aceh membutuhkan pemimpin yang peduli terhadap lingkungan.

Demikian mencuat dalam diskusi bertajuk “Pemetaan Lingkungan dan Komitmen Partai Politik untuk Isu Lingkungan Hidup” yang digagas Koalisi NGO HAM Aceh di Banda Aceh, Senin, (27/5).

“Deforestasi dan karhutla merupakan dua isu lingkungan hidup yang saling berkaitan di Aceh,” kata Khairil seperti dilansir Kantor Berita Politik RMOLAceh.

Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) mencatat Aceh merupakan provinsi yang paling banyak terjadi karhutla selama periode Januari-Juni 2023, yaitu 53 kasus. Sedangkan total kejadian karhutla di Indonesia mencapai 206 kasus.

Di sisi lain, kata Khairil, Aceh juga memiliki masalah serius terkait deforestasi. Seperti eksploitasi hutan untuk kegiatan pertanian, perkebunan, pertambangan, serta illegal logging.

Atas dasar tersebut, Koalisi NGO HAM akan menjumpai calon kandidat gubernur Aceh untuk memberi masukan terhadap kondisi lingkungan Aceh. Sehingga menjadi acuan dalam menyusun kebijakan, khususnya soal lingkungan hidup.

Sementara menurut Ditektur Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Aceh, Ahmad Shalihin alias Om Sol, menyayangkan sikap pemangku kebijakan yang cenderung mengundang investor untuk menguras hasil alam Aceh.

“Aceh cukup banyak sumber daya alam yang potensial seperti komoditi unggulan kopi, pala dan atsiri. Begitu juga dengan laut,” sebut dia.

Sayangnya, kata Om Sol, pemerintah lebih tertarik untuk menjual isi perut bumi di Tanah Rencong. Akhirnya semakin mengancam lingkungan Aceh.

Populer

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

UPDATE

Korupsi Menggila, Bangsa Ini Dibawa ke Mana?

Selasa, 11 Maret 2025 | 17:31

Resesi AS Cuma Omon-Omon, Dolar Tembus Rp16.400

Selasa, 11 Maret 2025 | 17:29

Legislator PAN Ungkap Ada Perang Mafia di Tubuh Pertamina

Selasa, 11 Maret 2025 | 17:16

DPR: Kehadiran Pak Simon di Pertamina Getarkan Indonesia

Selasa, 11 Maret 2025 | 17:07

BI dan State Bank of Vietnam Sepakat Perkuat Kerja Sama Bilateral

Selasa, 11 Maret 2025 | 16:56

Masa Jabatan Ketum Partai Digugat di MK, Waketum PAN: Itu Masalah Internal

Selasa, 11 Maret 2025 | 16:54

Anggaran FOLU Net Sink 2030 Non APBN Bisa Masuk Kategori Suap

Selasa, 11 Maret 2025 | 16:54

Pandawara Group Sampaikan Kendala ke Presiden, Siap Berkolaborasi Atasi Sampah

Selasa, 11 Maret 2025 | 16:39

DPR Pertanyakan Pertamina soal ‘Grup Orang-orang Senang’

Selasa, 11 Maret 2025 | 16:37

Menhan: 3 Pasal UU TNI Bakal Direvisi

Selasa, 11 Maret 2025 | 16:24

Selengkapnya