Berita

Ketua Umum KNTI, Dani Setiawan/Ist

Nusantara

KNTI Gelar Kemah Konservasi Pesisir Nelayan Tradisional di Indramayu

KAMIS, 23 MEI 2024 | 10:57 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) menggelar kegiatan Kemah Konservasi Pesisir Nelayan Tradisional bertajuk “Gotong-royong Pulihkan Lingkungan dan Bangkitkan Ekonomi Pesisir” yang dilaksanakan di Ekowisata Karangsong, Kabupaten Indramayu pada 21-23 Mei 2024.

Ketua Umum KNTI, Dani Setiawan menyampaikan bahwa beragam inisiatif telah dilakukan di banyak basis-basis KNTI. Dari penanaman hingga penciptaan nilai tambah mangrove untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan dan masyarakat pesisir.

“Pelestarian lingkungan pesisir, terutama kawasan mangrove merupakan hal penting bagi keberlanjutan aktivitas nelayan tradisional dan masyarakat pesisir Indonesia pada umumnya.” ucap Dani dalam keterangannya yang diterima redaksi, Kamis (23/5).

Lanjut Dani, Kemah Konservasi Pesisir Nelayan Tradisional merupakan momen untuk mengumpulkan beragam inisiatif lokal dan para penggerak konservasi mangrove.

“Saatnya berbagi pengetahuan, pengalaman dari kerja-kerja tapak komunitas nelayan tradisional dalam melakukan konservasi lingkungan pesisir di Indonesia,” jelas dia.

Masih kata Dani, melalui kegiatan ini, KNTI berharap dapat diperkuat kesadaran kolektif atas nilai penting kawasan mangrove dalam keseluruhan ekosistem perikanan.

“Sekaligus menciptakan nilai tambah melalui pemanfaatan mangrove secara lestari dengan menciptakan berbagai produk olahan mangrove untuk bahan pangan, minuman, batik dan pengelolaan wisata,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua DPD KNTI Indramayu Dulloh mengungkap tentang bagaimana dia bersama rekan-rekannya memulai menanam mangrove di Karangsong. Hingga akhirnya berbuah manis, hutan mangrove yang ditanamnya melindungi karangsong dari bencana sekaligus mensejahterakan para anggota koperasi.

“Saya bersama teman berlima sejak 2007, mencoba menanggulangi abrasi pantai di kawasan pantai Karangsong yang semakin parah. Saat ini luasan ekowisata mangrove karangsong mencapai 40 Hektar dengan beragam jenis mangrove dan cemara laut,” ujar Dulloh

Dulloh yang berprofesi sebagai petambak sejak awal memulai inisiatif penanaman mangrove, sempat dimusuhi teman-teman petambak karena lahan timbul tidak bisa dibuka tambak.

Sementara itu, Kepala Departemen Kampanye  KPA (Konsorsium Pembaruan Agraria) Benni Wijaya yang turut hadir dalam kegiatan ini menyampaikan bahwa KNTI salah satu organisasi nelayan terbesar di Indonesia merupakan aliansi strategis dalam memperjuangkan hak dan kedaulatan nelayan tradisional.

“Apa yang diperjuangkan KNTI selaras dengan perjuangan KPA dalam memperjuangan sumber-sumber agraria bagi rakyat, khususnya petani, nelayan, masyarakat adat serta masyarakat pedesaan dan pesisir lainnya,” ungkap Benni.

“Semoga Kemah Konservasi Nelayan Tradisional ini dapat menghasilkan agenda-agenda strategis bagi penguatan ekonomi nelayan di Indonesia,” harapnya.

Pelaksana Kegiatan sekaligus Ketua Umum Kesatuan Pelajar Pemuda dan Mahasiswa Pesisir Indonesia (KPPMPI), Hendra Wiguna menyampaikan ada tiga pembelajaran penting yang diperoleh peserta.

Pertama, terkait dengan bagaimana komunitas pesisir terorganisir dalam mencapai tujuan bersama dalam agenda konservasi. Kedua, peserta akan diberikan pembelajaran mengolah mangrove dan ketiga peserta akan dilatih merencanakan usaha dan memasarkan produknya.

Lanjut Hendra, usai kegiatan ini diharapkan kelestarian ekosistem pesisir dalam hal ini hutan mangrove dapat mendorong peningkatan ekonomi masyarakat pesisir.

“Semoga kegiatan ini dapat berdampak langsung terhadap kesejahteraan nelayan tradisional. Sehingga akan diikuti oleh semua masyarakat pesisir terkhusus anggota KNTI se-Indonesia. Akhirnya ekosistem pesisir akan pulih dan ekonomi pesisir bangkit,” tutup Hendra.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya