Berita

Prabowo Subianto saat diwawancarai/Ist

Politik

Prabowo Pastikan Tidak Anti Kritik, asal Objektif

KAMIS, 23 MEI 2024 | 07:41 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Presiden terpilih, Prabowo Subianto, menegaskan, demokrasi di Indonesia ini sekarang lebih kuat, karena perkembangan internet dan media sosial.

Menurutnya, demokrasi merupakan sistem pemerintahan yang intinya kedaulatan rakyat, yang berkuasa rakyat, dan mereka berhak memilih para pemimpin-pemimpinnya.

“Karena rakyat banyak, maka dilakukan sistem perwakilan. Jadi, rakyat punya kedaulatan memilih wakil-wakilnya masuk parlemen. Pada sistem presidensial punya hak memilih presiden, bupati, gubernur, dan itu yang baku, itu kehendak rakyat kita,” urai Prabowo, saat wawancara eksklusif bertajuk “Prabowo Subianto Bicara untuk Indonesia”, Rabu malam (22/5).


Saat ditanya apakah pada pemerintahannya nanti akan anti kritik atau tidak, Prabowo menegaskan, kritik justru sangat diperlukan, tapi harus tetap objektif.

“Harus dan boleh, kritik itu check and balances. Dikritisi justru mengamankan, tapi niat kritik itu harus membangun, objektif,” jawabnya.

Terkait kebebasan pers, menurutnya hal itu sangat penting, meski beberapa kantor media di Indonesia telah menjadi konglomerasi bisnis yang dimiliki segelintir orang.

“Pers mainstream itu bisnis, dan bisnis itu ada pemiliknya, jadi apakah media mainstream yang dimiliki beberapa orang itu sungguh-sungguh mencerminkan kepentingan rakyat atau kepentingan pemiliknya?” tukas Menteri Pertahanan RI ini.

Prabowo berharap, di tengah gencarnya perkembangan media sosial, publik bisa mendapatkan informasi dengan sumber yang lebih luas, tidak dikuasai segelintir pemilik media saja.

“Sekarang ada fenomena baru yang disebut revolusi informasi, media-media baru dengan internet, dengan sosial media dan sebagainya, TikTok. Informasi itu bisa ke rakyat dengan cepat,” tuturnya.

“Jadi, menurut saya demokrasi akan lebih kuat. Sekarang ini tidak bisa 5-6 orang menguasai opini suatu bangsa,” tutup Prabowo.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya