Berita

Aristo Pangaribuan sebagai pengacara Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Pemilu 2024 di Belanda yang menjadi korban dugaan pelanggaran kode etik berupa tindakan asusila, saat diwawancarai usai sidang di Kantor DKPP, Jalan Abdul Muis, Petojo Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (22/5)/RMOL

Politik

Hadir Langsung di Sidang DKPP, Korban Terduga Asusila Ketua KPU Sempat Diperiksa Psikolog

KAMIS, 23 MEI 2024 | 01:34 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Sidang dugaan pelanggaran kode etik dan perilaku Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asyari sempat dihentikan, karena korban yang hadir secara langsung harus diperiksa kondisi psikologisnya oleh petugas kesehatan.

Pengacara korban, Aristo Pangaribuan, membenarkan kliennya yang bekerja sebagai Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Den Haag, Belanda, sempat dicek psikolog di tengah-tengah persidangan berlangsung.

"Sidang itu dihentikan beberapa waktu ya. Ada psikolog klinis," ujar Aristo di Kantor DKPP, Jalan Abdul Muis, Petojo Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (22/5).


Dalam sidang yang juga dihadiri terduga pelanggaran etik dalam bentuk dugaan tindak asusila, Hasyim Asyari, Aristo menyebutkan beberapa lembaga terkait hak asasi manusia (HAM) ikut memantau di dalam ruang sidang.

"Ada juga dari Komnas Perempuan dan Komnas HAM yang ikut memantau sebenarnya," imbuhnya.

Psikolog yang memeriksa keadaan korban berinisial CAT sempat memberikan masukan agar kondisi korban tetap stabil ketika bersaksi.

"Mereka (psikolog) juga sempat memberikan advice. Misalnya ketika korban itu tidak mampu mengontrol dirinya jadi sidang dihentikan, makanya jadi agak lama," jelas Aristo.

Lebih lanjut, pengacara yang berasal dari Lembaga Bantuan dan Konsultasi Hukum Fakultas Hukum Universitas Indonesia (LKBH UI) itu juga memastikan tidak ada paksaan dari pihak manapun mengenai kehadiran korban secara langsung di ruang sidang

"Alasan utamanya adalah yang mau itu adalah korbannya. Kenapa? Karena dia merasa betul-betul violated dan dia ingin memperjuangkan nasibnya sendiri, itu yang pertama," ucap Aristo.

"Dia ingin mengkonfrontir langsung, dia ingin menjelaskan langsung tentang situasinya. Saya rasa justru itu sangat membantu dan sangat diapresiasi oleh DKPP. Jadi, ada tanya jawab langsung. Justru banyak tanya jawab langsung antara Pengadu dan Teradu," tandasnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya