Presiden baru Vietnam, To Lam menghadiri upacara pelantikan di Hanoi, Vietnam, pada Rabu 22 Mei 2024/Net
Penunjukkan Menteri Kepolisian To Lam sebagai presiden baru Vietnam mendapat persetujuan dari parlemen.
Pekan lalu nama Lam telah dicalonkan oleh Partai Komunis Vietnam. Berdasarkan prosedur yang berlaku di negara itu, penunjukkan presiden baru harus mendapat persetujuan bulat dari parlemen.
Mengutip
Kantor Berita Vietnam (VNA) pada Rabu (22/5), Lam memenangkan mayoritas suara parlemen selama sesi ketujuh Majelis Nasional Vietnam ke-15.
"To Lam terpilih untuk menjadi presiden Vietnam untuk masa jabatan 2021-2026, " bunyi laporan tersebut.
Dalam upacara pelantikan, presiden baru terpilih tersebut menyatakan akan berusaha dan berupaya semaksimal mungkin menunaikan tugas yang dipercayakan oleh Partai, Negara, dan rakyat.
Jenderal To Lam, lahir pada tahun 1957, berasal dari provinsi utara Hung Yen. Ia menjabat sebagai anggota Politbiro pada periode ke-12 dan ke-13 dan telah menjadi menteri kepolisian sejak April 2016.
Pada tanggal 20 Maret, Komite Sentral Partai Komunis Vietnam ke-13 menerima pengunduran diri Vo Van Thuong sebagai anggota Politbiro dan presiden negara Vietnam atas permintaan pribadinya.
Dalam sidang luar biasa yang diadakan pada tanggal 21 Maret, badan legislatif tertinggi di negara tersebut mengeluarkan resolusi untuk memberhentikan Thuong dari jabatan presiden negara bagian dan wakil majelis nasional untuk masa jabatannya yang ke-15.
Pada hari yang sama, wakil presiden Vo Thi Anh Xuan ditunjuk sebagai penjabat presiden negara tersebut.
Sementara itu, sesi ketujuh Majelis Nasional Vietnam ke-15 diadakan sejak senin Senin (20/5) diperkirakan akan ditutup pada tanggal 28 Juni mendatang.