Berita

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden/Net

Dunia

AS Takut Perang Dunia ke-3 Meletus setelah Kematian Raisi

RABU, 22 MEI 2024 | 13:26 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Perkembangan kasus kecelakaan helikopter yang menimpa Presiden Iran Ebrahim Raisi dan pejabat penting lainnya terus dipantau dengan cermat oleh Amerika Serikat.

Mengutip Politico pada Rabu (22/5), pergolakan politik internal Iran setelah kematian Raisi dan dampaknya pada dinamika regional tengah diamati Washington.

Kabar kematian Raisi di akhir pekan membuat AS resah. Ada kekhawatiran bahwa Iran akan segera menuduh Israel dan AS sebagai pihak yang menyabotase helikopter Raisi hingga jatuh di dekat perbatasan.


Seorang pejabat senior AS mengatakan bahwa kekhawatiran itu membuat Washington berspekulasi jauh tentang potensi meletusnya Perang Dunia ke-3.

"Untuk sementara waktu, bukanlah sebuah pertanyaan gila untuk bertanya, Apakah ini awal mula Perang Dunia ke-3?," ujarnya.

Pada Senin (20/5) juru bicara utama Departemen Luar Negeri, Matthew Miller menyampaikan belasungkawa atas kematian Raisi. Tetapi menolak ikut membantu proses penyelidikan karena alasan logistik.

"Pada akhirnya, sebagian besar karena alasan logistik, kami tidak dapat memberikan bantuan tersebut," ujarnya.

Di hari yang sama, Menteri Pertahanan Lloyd Austin menegaskan bahwa AS tidak terlibat dalam kecelakaan Raisi. Pernyataan itu ditujukan untuk menepis spekulasi bahwa AS bekerjasama dengan Israel membunuh pemimpin Iran.

"Amerika Serikat tidak ikut campur dalam kecelakaan itu," tegasnya.

Sumber lain dari AS memperkirakan bahwa Iran sepertinya akan fokus pada urusan internal dibandingkan melakukan kebijakan yang terlalu signifikan di kawasan.

"Iran akan terlalu terbebani dengan permasalahan yang ada sehingga tidak bisa melakukan perubahan besar terhadap kebijakan regionalnya," ujarnya.

Sepeninggal Raisi, wakilnya yakni Mohammad Mokhber telah diangkat sebagai pertama Iran, menjabat sebagai pejabat pengganti hingga pemilu baru dapat diadakan.

Sosok Mokhber relatif low profile. Tetapi cukup menarik perhatian pemerintahan Biden atas perannya dalam memasok drone dan rudal ke Rusia untuk digunakan dalam perang di Ukraina.

Pada Oktober 2022, Mokhber adalah salah satu delegasi pejabat senior Iran yang melakukan perjalanan ke Moskow untuk menyelesaikan penjualan drone dan rudal balistik Iran ke Moskow.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya