Berita

Diskusi literasi digital "Etika Bebas Berpendapat di Dunia Digital", yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama sejumlah komunitas masyarakat di Lapangan Dwi Tunggal, Rejang Lebong, Bengkulu, Minggu 19 Mei 2024/Repro

Nusantara

Pakar: Cegah Penyebaran Misinformasi agar Aman Berpendapat di Dunia Digital

MINGGU, 19 MEI 2024 | 14:28 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Dalam era digital, berpendapat menjadi sesuatu yang krusial. Setiap komentar dan opini dapat berdampak luas di masyarakat. Penting untuk mempertimbangkan akurasi informasi dan dampak dari setiap pendapat yang disampaikan.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Rejang Lebong Noprianto menyampaikan hal tersebut saat menjadi narasumber diskusi literasi digital "Etika Bebas Berpendapat di Dunia Digital", yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama sejumlah komunitas masyarakat di Lapangan Dwi Tunggal, Rejang Lebong, Bengkulu, Minggu (19/5).

Upaya aman berpendapat di dunia digital dapat dilakukan dengan cara mencegah penyebaran misinformasi, dengan mengidentifikasi dan mengganggu pelaku jahat yang mencoba memanipulasi wacana online.

"Menggunakan platform dengan langkah keamanan yang kuat untuk melindungi dari peretasan, phising, dan ancaman dunia maya lainnya. Lebih dari itu, individu harus menyadari bagaimana data mereka dikumpulkan, disimpan, dan digunakan oleh platform online," jelas Noprianto.

Kemampuan analisis yang baik sangat dibutuhkan dalam berpendapat di era digital.

"Kita perlu mampu melakukan veri?kasi informasi sebelum menyampaikan pendapat. Selain itu, kemampuan memahami konteks dan menganalisis dampak juga penting untuk etika berpendapat," tambahnya.

Empati adalah kunci dalam berpendapat di era digital. "Kita perlu mampu memahami sudut pandang orang lain sebelum  memberikan pendapat. Dengan memperhatikan perasaan dan pandangan orang lain, kita dapat menghindari kon?ik dan membangun dialog yang lebih baik,” pungkasnya.

Diskusi literasi kali ini juga "chip in" di acara jalan sehat peringatan 144 tahun Kota Curup, ibu kota Kabupaten Rejang Lebong. Beberapa komunitas masyarakat di wilayah Bengkulu turut hadir dalam acara yang dipandu oleh Sekretaris Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Rejang Lebong Nunung Tri Mulyanti. Di antaranya: komunitas Tongkrongan Lama Curup, Paguyuban Kesenian Kuda Kepang Rejang Lebong, Kontak Tani Nelayan Andalan, Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesa Swadaya, dan Paguyuban Masyarakat Jawa Bengkulu.

Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Rejang Lebong Mei Susanti Harahap yang turut hadir dalam diskusi, mengatakan, dalam era digital, literasi budaya menjadi kunci untuk memahami dan menguasai teknologi. Dengan memahami budaya digital (digital culture), kita dapat menjadi mahir dalam berinteraksi dan berkreasi secara online, katanya.

"Pemahaman tentang budaya digital membantu kita menghindari penipuan online dan memahami dampak dari konten digital. Literasi ini juga memungkinkan kita untuk menjadi kontributor positif dalam dunia digital,” jelas Mei.

Dosen Universitas Bengkulu Lisa Andhrianti menambahkan, mengacu Pasal 19, Deklarasi Universal Hak-hak Asasi Manusia 1948, setiap orang berhak atas kebebasan berpendapat dan berekspresi.

"Hak ini mencakup kebebasan untuk berpendapat tanpa intervensi dan untuk mencari, menerima dan berbagi informasi dan ide melalui media apapun dan tanpa memandang batas negara,” jelas Lisa.

Diskusi yang diselenggarakan di Kabupaten Rejang Lebong ini merupakan bagian dari Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) yang dilaksanakan sejak 2017. Program #literasidigitalkominfo tersebut tahun ini mulai bergulir pada Februari 2024. Berkolaborasi dengan Siber Kreasi dan 142 mitra jejaring seperti akademisi, perusahaan teknologi, serta organisasi masyarakat sipil, program ini membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta.

Meningkatkan kecakapan warga masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital menjadi penting, karena – menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) – pengguna internet di Indonesia pada 2024 telah mencapai 221,5 juta jiwa dari total populasi 278,7 jiwa penduduk Indonesia.

Mengutip survei yang dirilis APJII, tingkat penetrasi internet Indonesia pada 2024 menyentuh angka 79,5 persen. Dibandingkan periode sebelumnya, ada peningkatan 1,4 persen. Terhitung sejak 2018, penetrasi internet Indonesia mencapai 64,8 persen. Kemudian naik secara berurutan menjadi 73,7 persen pada 2020, 77,01  persen pada 2022, dan 78,19 persen pada 2023.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Sehari Usai Pencoblosan, Pj Gubernur DKI Lantik Walikota Jakpus

Kamis, 28 November 2024 | 22:00

Timses Zahir-Aslam Kena OTT Dugaan ‘Money Politik’ di Pilkada Batubara

Kamis, 28 November 2024 | 21:51

Polri Perkuat Kerja Sama Bareng Dukcapil Kemendagri

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

KPK Tahan 3 Ketua Pokja Paket Pekerjaan Perkeretaapian DJKA

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

Firli Bahuri Tak Hadiri Pemeriksaan Polisi karena Ada Pengajian

Kamis, 28 November 2024 | 21:25

Ini Kebijakan Baru Mendikdasmen Untuk Mudahkan Guru

Kamis, 28 November 2024 | 21:22

Rupiah Terangkat Pilkada, Dolar AS Masih di Rp15.800

Kamis, 28 November 2024 | 21:13

Prabowo Menangis di Depan Ribuan Guru Indonesia

Kamis, 28 November 2024 | 21:11

Pengamat: RK-Suswono Kalah karena Meremehkan Pramono-Doel

Kamis, 28 November 2024 | 21:04

Perbaiki Tata Ekosistem Logistik Nasional, Mendag Budi Sosialisasi Aturan Baru

Kamis, 28 November 2024 | 21:02

Selengkapnya