Berita

Pegiat literasi digital, Gun Gun Siswadi, menjadi salah satu narasumber dalam Webinar "Digital Business: Tren Usaha Masa Kini"/Repro

Bisnis

6 Softskills Ini Bisa Membantu Milenial Menjadi Entrepreneur Digital

SABTU, 18 MEI 2024 | 23:00 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Untuk bisa eksis, kalau ingin sukses, mau tidak mau masyarakat harus bisa beradaptasi dengan perkembangan teknologi digital. Di antaranya memanfaatkan dunia digital sebagai sarana menjalankan bisnis.

Nah, momentum bonus demografi yang dimiliki Indonesia yang bertepatan dengan era digital harus bisa dimanfaatkan secara maksimal. Yaitu dengan cara memperkuat kreativitas an inovasi teknologi digital.

Menurut Anggota Komisi I DPR RI, Taufiq R Abdullah, potensi ruang digital harus dimanfaatkan untuk hal-hal produktif, yang dapat meningkatkan taraf ekonomi masyarakat.

"Sekarang usaha tidak perlu memiliki banyak modal. Sekarang kita bisa makelaran melalui medsos, yang dalam bahasa digital marketingnya adalah dropship," ucap Taufiq dalam webinar series Ngobrol Bareng Legislator bertajuk "Digital Business: Tren Usaha Masa Kini" yang digelar Ditjen Aptika Kemkominfo RI, Sabtu (18/5).

"Jadi manfaatkan dunia digital ini untuk banyak hal positif. Untuk dagang, belajar, untuk share informasi. Jangan habiskan waktu untuk hiburan. Jadi sekarang enggak ada alasan untuk memanfaatkan digital untuk mendapat kehidupan yang lebih baik," sambungya.

Dituturkan Taufiq, ada sejumlah softskill yang diperlukan untuk menjadi entrepreneur digital. Pertama adalah kreativitas, selalu punya ide dan gagasan sehingga mampu melihat peluang yang tersembunyi.

Kedua, Fleksibilitas, keahlian ini mampu membantu masyarakat untuk bergerak cepat dalam merespons perubahan dan kebutuhan pasar.

"Ketiga, Confident. Percaya diri, berani mengekspresikan ide dan siap dengan risiko," ucap legislator dari fraksi PKB DPR RI.

Keempat adalah Kolaboratif, yaitu mampu bekerja sama dengan semua stakeholder dalam pengembangan usahanya. Kelima, kompetitif. Berusaha untuk terus selangkah lebih maju dari apa yang ditawarkan pihak lain.

"Keenam, Adaptif. Lincah menyesuaikan aksi, merespons dengan luwes terhadap kondisi dan perubahan yang begitu cepat," imbuhnya.

Menurut Taufiq, ada banyak peluang usaha yang muncul di era digital. Mulai dari digital marketing, web developer, cyber security, data analyst, content creator, hingga product review.

Pegiat literasi digital, Gun Gun Siswadi, sepakat bahwa saat ini adalah eranya anak muda, terkait bonus demografi yang akan didapat bangsa Indonesia menjelang 100 tahun Kemerdekaan.

"Sekarang ini pengguna, pemakai, dan pemanfaat dunia internet adalah generasi milenial, gen Z, dan gen X. Mereka adalah penguasa jagat internet di Indonesia," ucap Gun Gun.

Melihat data tersebut, Gun Gun melihat ada dua pekerjaan rumah besar yang harus dilakukan.

"Pertama, bagaimana internet ini bisa dimanfaatkan untuk hal-hal yang lebih produktif. Kedua, bagaimana supaya masyarakat ini bisa mengelola informasi dengan baik. Sehingga masyarakat bisa mendapat keuntungan," jelasnya.

Lebih lanjut, Gun Gun membeberkan alasan kenapa bisnis saat ini harus Go Digital. Dengan digitalisasi, maka pelaku bisnis akan bisa memperluas jaringan pemasaran, merespons perubahan gaya hidup/transaksi masyarakat yang sudah berubah menjadi digitalisasi, memiliki daya saing yang unggul, dan meningkatkan efisiensi.

"Digitalisasi bisnis bukan hanya sekadar memperluas jaringan bisnis. tapi dapat membantu pelaku usaha untuk menyederhanakan proses produksi hingga mengatur keuangan dengan lebih mudah, transparan, dan cepat," papar Magister sains Ilmu Komunikasi UI 2005 ini.

Dipaparkan Gun Gun, hasil survei OVO dan CORE Indonesia pada 2021 menunjukkan 84 persen mitra UMKM terbantu oleh fasilitas pembayaran digital selama pandemi. Bahkan 70 persen di antaranya meraih peningkatan pendapatan harian.

Untuk itu, lanjut Gun Gun, ada sejumlah keterampilan yang harus dikuasai untuk bisa Go Digital. Yaitu memahami cara kerja pasar digital, mempelajari dan memahami perilaku konsumen di era digital, masuk ke pasar digital dengan memiliki toko online yang terintegrasi ke marketplace.

"Kemudian kuasai fitur dan aplikasi di gadget, pelajari teknik pemasaran digital dan praktik jualan langsung," sambungnya.

"Yang penting harus berani mulai, rajin dan konsisten, dan memiliki ciri khas yang tidak ada di produk lainnya," jelas Gun Gun.

Terkait pemasaran digital, Advisor Privy ID, Aida Rezalina, memaparkannya lebih dalam.

"Kenapa harus memakai pemasaran digital? Karena sekarang semua hal itu dibahas di media sosial. Di mana 56 persen membicarakan mengenai produk dan jasa melalui situs media sosial," terang Master of International Development University of Birmingham 2014-2015 ini.

Selain itu, pemasaran digital juga alat marketing yang tepat untuk generasi milenial yang merupakan mayoritas pengguna aktif internet di Indonesia.

"Generasi milenial lebih memilih membeli dari perusahaan yang mempunyai nilai sosial untuk membantu orang, komunitas, dan lingkungan," kata Co-owner Kopi Lima Detik ini.

Menurut Aida, strategi cross media campaign sangat efektif untuk meningkatkan pemasaran. Karena strategi ini menggunakan berbagai platform yang terhubung satu sama lain, sehingga dampaknya bisa lebih luas.

Lanjut Aida, taktik yang bisa digunakan dalam strategi pemasaran digital antara lain memaksimalkan SEO untuk memudahkan mesin pencarian, melakukan iklan pencarian, iklan online, afiliasi pemasaran, pemasaran video, media sosial, dan pemasaran email.

"Jadi sekarang cari uang gampang banget di masa digital ini, selama kita kreatif dan terus mencari," tegasnya.

"Bisnis dan teknologi akan terus maju, dan kita harus ikut serta (di dalamnya). Tapi kita bisa ikut serta dari hal-hal yang kecil, seperti memanfaatkannya untuk diri kita, untuk usaha kita. Dunia digital ini sudah sangat banyak membantu kita," pungkas Aida.

Populer

KPK Usut Keterlibatan Rachland Nashidik dalam Kasus Suap MA

Jumat, 25 Oktober 2024 | 23:11

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Pilkada Jateng dan Sumut Memanas Buntut Perseteruan PDIP Vs Jokowi

Minggu, 03 November 2024 | 13:16

Ketum PITI Sayangkan Haikal Hasan Bikin Gaduh soal Kewajiban Sertifikasi Halal

Kamis, 31 Oktober 2024 | 20:01

Inilah Susunan Dewan Komisaris IPC TPK Baru

Jumat, 01 November 2024 | 01:59

Komandan IRGC: Serangan Balasan Iran Melampaui Ekspektasi Israel

Jumat, 01 November 2024 | 12:04

UPDATE

3 Komisioner Bawaslu Kota Blitar Dilaporkan ke DKPP

Selasa, 05 November 2024 | 03:58

Menteri Hukum Tegaskan Jakarta Masih Ibukota Negara

Selasa, 05 November 2024 | 03:40

Catalunya Gantikan Valencia Gelar Seri Pamungkas MotoGP 2024

Selasa, 05 November 2024 | 03:22

Demokrat Bentuk Satgas untuk Amankan Pilkada di Jakarta, Jabar, hingga Banten

Selasa, 05 November 2024 | 02:57

MAKI: Debat Harusnya untuk Jual Program, Bukan Saling Menyerang

Selasa, 05 November 2024 | 02:22

Dubes Mohamed Trabelsi: Hatem El Mekki Bukti Kedekatan Hubungan Indonesia dan Tunisia

Selasa, 05 November 2024 | 02:09

Polisi Gelar Makan Siang Gratis untuk Siswa Berkebutuhan Khusus

Selasa, 05 November 2024 | 01:54

Ancelotti Minta LaLiga Dihentikan

Selasa, 05 November 2024 | 01:36

Pelajar yang Hanyut di Sungai Citanduy Ditemukan Warga Tersangkut di Batu

Selasa, 05 November 2024 | 01:21

Pendidikan Berkualitas Kunci Pengentasan Kemiskinan

Selasa, 05 November 2024 | 00:59

Selengkapnya