Berita

Situasi warga nyaris bentrok dengan pihak perusahaan PT.SWA pada Oktober 2023 lalu/RMOLSumsel

Presisi

Polres OKI Rutin Gelar Patroli Dialogis Cegah Konflik Agraria

JUMAT, 17 MEI 2024 | 05:35 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Konflik agraria yang terjadi di Sungai Sodong Kecamatan Mesuji, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) terus menjadi atensi khusus Polda Sumatera Selatan (Sumsel).

Dalam satu tahun terakhir ini, konflik agraria sempat terjadi di kawasan perkebunan di kawasan Sungai Sodong.

Pada bulan Oktober 2023 lalu, warga dan pihak PT. SWA saling klaim terkait kepemilikan lahan plasma di Desa Sungai Sodong.


Saat itu warga nyaris kontak fisik dengan petugas PT. SWA yang sedang menggarap lahan seluas 100 Hektar untuk di-replanting. Namun, warga menganggap pihak perusahaan merampas, melanggar batas dan merusak kebun sawit milik mereka.

Kedua belah pihak saat itu mengklaim akan kepemilikan lahan perkebunan tersebut sehingga sempat terjadi ketegangan di antara mereka.

Selanjutnya pada Maret 2024, sempat viral video beberapa warga Sungai Sodong mengacung-acungkan senjata tajam sembari meminta pihak PT. SWA melepaskan warganya yang ditangkap atas dugaan pencurian sawit. Warga mengultimatum apabila tidak dibebaskan, mereka siap untuk melakukan penyerangan ke PT. SWA.

Guna mengantisipasi terjadinya konflik sosial yang dapat mengganggu kamtibmas, Kapolres OKI AKBP Hendrawan rutin melaksanakan patroli dialogis ke kawasan Sungai Sodong.

Hendrawan menjelaskan, awalnya beredar isu adanya replanting yang akan dilakukan pihak PT.SWA, hal itu sempat menjadi pemicu terjadinya konflik keduanya.

Namun lanjut Hendrawan, saat pihak Polres OKI melakukan patroli dialogis, pihak PT.SWA hanya melakukan tanam tumbuh di lokasi perkebunan milik PT. SWA saja, sehingga tidak terjadi konflik antar keduanya.

"Untuk satu bulan terakhir, kami rutin menggelar patroli dialogis untuk memastikan keadaan di Desa Sungai Sodong dan PT. SWA dalam keadaan aman, kondusif dan terkendali," kata Hendrawan dikutip Kantor Berita RMOLSumsel, Kamis (16/5).

Menurut Hendrawan, kondusifitas tersebut berguna bagi kedua belah pihak. Bagi PT. SWA dapat melaksanakan aktivitas perkebunan, yakni tanam tumbuh di perkebunan milik mereka.

Sementara bagi warga Desa Sungai Sodong merasa terayomi dengan adanya kehadiran pihak Polres OKI.

"Kami selalu berpatroli ke Desa Sungai Sodong dan PT. SWA dan alhamdulillah saat toleransi antar keduanya telah terjalin. Saya juga selalu berdialog dengan Kades Sungai Sodong dan Pimpinan Perusahaan PT. SWA," ungkap Hendrawan.

Hendrawan menambahkan, guna menjalankan patroli dialogis, pihaknya menerjunkan 50 sampai 60 personel.

"Dalam hal ini, kami juga di-backup Direktorat Samapta dan Binmas Polda Sumsel," jelasnya.

Sementara itu, menurut salah satu pengamat sosial di Kabupaten OKI, Nur Mu'in mengatakan, konflik antara keduanya dipicu atas klaim kepemilikan atas lahan perkebunan sawit di kawasan Sungai Sodong yang juga merupakan kawasan perkebunan milik PT. SWA.

Nur Mu'in menegaskan, konflik keduanya seperti bom waktu yang kapanpun bisa meledak jika tidak ada penyelesaian dari pemerintah maupun dari pihak kepolisian.

"Solusinya tentu harus win-win solution, karena ini menyangkut warga dan perusahaan," ujar Nur Mu'in.

Nur Mu'in juga mengatakan, konflik di Sodong sudah lama terjadi dan hingga kini masih belum terkondisikan dengan baik.

"Awalnya konflik agraria, bisa saja berubah menjadi konflik sosial yang berlandaskan kemarahan satu pihak dengan pihak lainnya," tegas Nur Mu'in.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya