Berita

Menteri Luar Negeri sekaligus Wakil Perdana Menteri Selandia Baru, Winston Peters/Net

Dunia

Menlu Selandia Baru Keluarkan Pernyataan Kontradiktif Tentang Korut

KAMIS, 16 MEI 2024 | 08:49 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Baru-baru ini, Menteri Luar Negeri sekaligus Wakil Perdana Menteri Selandia Baru, Winston Peters mengeluarkan pernyataan berupa anjuran kepada Korea Utara, namun cukup berbeda dengan kenyataan di lapangan.

Peters awalnya mengecam keputusan Korea Utara yang memasukkan Selandia Baru ke dalam daftar negara yang dituduh melakukan campur tangan di Semenanjung Korea.

Negara lain yang masuk dalam daftar hitam Korea Utara yakni Inggris, Kanada, Jerman, Prancis, dan Australia.


Tuduhan terhadap Selandia Baru didasarkan pada pengerahan P-8 Poseidon mereka ke Jepang sebagai bagian dari misi untuk menegakkan sanksi Dewan Keamanan PBB terhadap Korea Utara.

Menlu Selandia dengan bangga mengatakan bahwa negaranya berdiri bersama komunitas internasional dalam menegakkan ketertiban berbasis aturan melalui kegiatan pengawasan sejak 2018 lalu.

Dia bahkan menyebut Korea Utara sebagai ancaman dan menuduhnya memasok teknologi militer ke Rusia.

Peters menyarankan agar Korea Utara mengutama langkah-langkah diplomatis dan mempererat hubungan internasional dibanding retorika agresif.  

“Korea Utara akan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada rakyatnya dengan terlibat kembali secara bermakna dengan komunitas internasional melalui diplomasi daripada ancaman," tegasnya.

Kendati demikian, pernyataan Peters yang menggebu soal penurunan diplomasi Korea Utara sangat bertolak belakang dengan apa yang dilakukan Selandia Baru selama ini.

Mengutip siaran pers yang diterbitkan Scoop Independent pada Kamis (16/5), Korea Utara terlibat hubungan diplomatik dengan Selandia Baru sejak tahun 2001.

Hubungan keduanya baik-baik saja hingga tahun 2015, dimana Menlu saat itu yakni Murray McCully, secara sepihak membekukan hubungan diplomatik.

Pada tanggal 28 Januari 2016, Korea Utara mengirimkan Nota Diplomatik yang meminta tanggal pasti bertugasnya Dubes Korea yang baru, An Kwang Il di Wellington.

Kendati demikian, permintaan itu hingga kini belum pernah ditanggapi Selandia Baru.

Mungkin dengan komitmen diplomasi yang diutarakan Menlu Peters baru-baru ini dapat segera mengaktifkan kembali dialog diplomatik dengan Korea Utara.

Peters mungkin bisa membantu Korea Utara meningkatkan interaksi diplomatik yang independen dan cinta damai, seperti yang ia sarankan.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya