Berita

Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun berdiri di atas podium saat berpidato di acara Peringatan ke-76 Al-Nakba di Kedutaan Besar Palestina di Jakarta pada Rabu, 15 Mei 2024/RMOL

Dunia

Peringati 76 Tahun Al-Nakba, Dubes Palestina Ingin Perang Bodoh dengan Israel Berakhir

RABU, 15 MEI 2024 | 16:37 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Seruan diakhirinya pendudukan Israel di Palestina kembali diutarakan selama peringatan 76 tahun peristiwa Al-Nakba yang digelar Kedutaan Besar Palestina di Jakarta pada Rabu (15/5).

Duta Besar Palestina, Zuhair Al-Shun menegaskan bahwa pengusiran 750 ribu warga Palestina dan pembersihan etnis massal yang dilakukan Israel sepanjang tahun 1947-1948 atau sering disebut Al-Nakba merupakan tragedi yang begitu miris dan penuh kesedihan.

Dikatakan Dubes, kesedihan itu terus berlanjut bahkan setelah 76 tahun. Palestina masih belum merdeka dan terus berada di bawah pendudukan Israel yang kejam.

"Saudaraku, 76 tahun bukan hanya kesedihan, 76 tahun Palestina berada di bawah pendudukan. Tidak ada seorangpun yang bisa menerima bahwa rumahnya diambil orang lain. Hingga kini Palestina masih menderita," kata Zuhair dalam pidatonya.

Dia menyoroti krisis kemanusiaan yang diakibatkan oleh serangan balasan Israel di Jalur Gaza. Lebih dari 35 ribu orang tewas dan kebanyakan adalah warga sipil dari kalangan perempuan dan anak-anak.

Dubes heran dengan tindakan negara Barat, khususnya Amerika Serikat yang tidak bergeming meski telah mengetahui begitu banyak kerusakan yang telah dibuat Israel.

"Di Majelis Umum PBB ada 148 negara yang mengakui Palestina, tetapi AS memvetonya (di Dewan Keamanan PBB). Saya heran kenapa ini dilakukan?, Mengapa Anda (AS) menentang negara Palestina merdeka?," tegasnya.

Menurut Dubes, kekejaman Israel harus dihentikan meskipun dengan kekuatan Palestina sendiri.

"Kami berharap Presiden Mahmoud Abbas dan para pemimpin yang berusaha mencari perdamaian dapat menghentikan perang bodoh terhadap warga Palestina di manapun," tuturnya.

Dubes menegaskan bahwa Palestina menginginkan perdamaian yang nyata, bukan yang dibuat-buat oleh Israel.

"Para pemimpin dan rakyat kita menginginkan perdamaian yang sesungguhnya. Ruang perdamaian nyata di dunia internasional, bukan perdamaian atas keinginan Israel. Itu tidak akan," tegas Zuhair.

Pada 15 Mei 2024, rakyat Palestina memperingati 76 tahun Al-Nakba, sebuah peristiwa tragis yang berlangsung pada 1947-1948.

Peristiwa ini merupakan sebuah tragedi besar yang mengakibatkan pengusiran dan pembersihan etnis massal terhadap penduduk Palestina dari tanah air mereka.

Selama periode tersebut, lebih dari 750.000 dari 1,4 juta warga Palestina terpaksa mengungsi akibat kampanye kekerasan yang sistematis dilakukan oleh milisi Zionis, dengan hanya 15 persen yang berhasil tetap tinggal di wilayah yang sekarang dikenal sebagai Garis Hijau.

Kekerasan ini meliputi penghancuran lebih dari 531 desa dan kota, pembunuhan massal, penjarahan, dan intimidasi yang bertujuan untuk merebut tanah dan properti milik rakyat Palestina.

Situasi yang berlangsung baru-baru ini merefleksikan tragisnya peristiwa Al-Nakba, seiring dengan meningkatnya konflik 7 Oktober yang ditandai dengan agresi militer yang dilancarkan oleh pasukan Zionis Israel di Jalur Gaza.

Agresi ini telah mengakibatkan lebih dari 35,000 warga Palestina mati syahid, di mana 70 persen dari jumlah tersebut adalah anak-anak dan wanita, dan lebih dari 1,5 juta penduduk kehilangan tempat tinggalnya.

Populer

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

UPDATE

Minta Maaf, Dirut Pertamina: Ini Tanggung Jawab Saya

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:37

Perempuan Bangsa PKB Bantu Korban Banjir di Bekasi

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:33

Perang Tarif Kian Panas, Volkswagen PHK Ribuan Karyawan

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:25

Kabar Baik, Paus Fransiskus Tidak Lagi Terkena Serangan Pneumonia Ganda

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:23

Pertamina: Harga Avtur Turun, Diskon Pelita Air, Promo Hotel

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:23

Rumah Diobok-obok KPK: Apakah Ini Ujung Karier Ridwan Kamil?

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:12

Tenaga Ahli Heri Gunawan Hingga Pegawai Bank BJB Dipanggil KPK

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:06

KPK: Ridwan Kamil Masih Berstatus Saksi

Rabu, 12 Maret 2025 | 12:47

Raja Adil: Disembah atau Disanggah?

Rabu, 12 Maret 2025 | 12:45

Buntut Efisiensi Trump, Departemen Pendidikan PHK 1.300 Staf

Rabu, 12 Maret 2025 | 12:41

Selengkapnya