Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Mendagri Ungkap Biang Kerok yang Bikin Harga Bawang Putih Melonjak

SELASA, 14 MEI 2024 | 14:21 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Melonjaknya harga bawang putih yang kini tembus ke angka Rp43.430 per kilogram terjadi karena minimnya realisasi impor dari komoditas tersebut.

Hal itu diungkapkan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dengan mengatakan bahwa manajemen pengelolaan bawang di dalam negeri kurang baik.

"Kalau kita terjadi kenaikan harga bawang putih, bukan karena harga tempat sumbernya naik, tetapi karena kita sendiri di dalam negeri, manajemen kita kurang bagus. Yang sudah diberikan izin impor belum melakukan realisasi sesuai target," kata Tito dalam rapat koordinasi inflasi, Senin (13/5).

Menurut Tito, harga bawang putih di China cenderung stabil di level 0,89 dolar AS (Rp14.352) per kg. Namun, importir tidak melakukan tugasnya dengan baik.

"Sudah punya izin impor tetapi tidak bisa merealisasikan, sama saja bohong," sambungnya.

Untuk itu, dalam kesempatan tersebut Mendagri itu mengimbau kepada Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Pertanian untuk mendorong pelaku usaha merealisasikan impornya.

"Kalau sudah masuk (bawang putih impor), segera distribusi. Kemudian kalau sudah realisasi, ditahan sampai langka, harga naik, baru dilepas untuk dapat keuntungan, nah ini pidana, pidana penimbunan barang," tegasnya.

Saat ini, para importir sendiri akan segera dipanggil oleh Kantor Staf Kepresidenan untuk mengatasi minimnya impor komoditas bawang putih.

"Sebagai salah satu tindak lanjut, minggu ini atas persetujuan Kemendag, kami akan memanggil importir bawang putih ke Kantor Staf Presiden, kita akan bicara bagaimana caranya realisasi impor cepat," kata Deputi III Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Edy Priyono, dikutip Selasa (14/5).

Badan Pangan Nasional, kata Edy saat ini juga tengah menyusun sanksi administratif bagi importir yang tidak kunjung merealisasikan persetujuan impor (PI).

"Kita sudah menyampaikan konsen kita, tidak bisa telah memberikan PI, lalu pengusaha seenaknya sendiri kapan mengatur kapan masuknya bawang putih dan sebagainya," pungkasnya.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya