Berita

Sekjen Masyarakat Hukum Pidana dan Kriminologi Indonesia (Mahupiki), Azmi Syahputra/Istimewa

Hukum

Mahupiki Dorong Pembentukan Tim Reformasi Hukum Jelang Pemerintahan Baru

SELASA, 14 MEI 2024 | 00:01 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mendatang memiliki tugas yang tak mudah dalam mewujudkan reformasi hukum di Indonesia.

Maka dari itu, Sekjen Masyarakat Hukum Pidana dan Kriminologi Indonesia (Mahupiki), Azmi Syahputra menilai sebelum presiden baru dilantik harus ada evaluasi reformasi dan percepatan hukum

“Itu dengan menyandingkan rekomendasi tim percepatan hukum sebelumnya dan telaah capaian atas hasil catatan reformasi dan penegakan hukum era Jokowi,” ujar Azmi dalam keterangannya, Senin (13/5).


Hal itu sejalan dengan peristiwa dan potret penegakan hukum selama dan menjelang masa berakhir jabatan Presiden Jokowi termasuk rekomendasi yang telah diberikan oleh tim percepatan hukum pada September 2023 lalu.

“Saatnya kini perlu mengevaluasi dan telaah hal-hal yang perlu dilakukan guna percepatan hukum bagi pemerintahan mendatang dalam bidang hukum sekaligus diharapkan dapat jadi acuan pemerintahan baru,” jelasnya.

Lanjut dia, tim percepatan reformasi yang ada sebelumnya pada September tahun lalu memberikan 150 rekomendasi guna mewujudkan agenda pembangunan hukum termasuk memperkuat stabilitas politik, hukum, pertahanan, dan keamanan serta transformasi pelayanan publik

“Kini saatnya perlu dibentuk tim untuk mengkaji, menyandingkan lebih konkrit dan detail rekomendasi mana yang harus menjadi prioritas termasuk bila ada penguatan atas keadaan maupun hal-hal baru termasuk lembaga pemerintahan baru guna memberikan dasar aktualisasi hukum menghadapi berbagai perkembangan dan kebutuhan baru termasuk pembaharuan hukum,” bebernya.

“Ingat Indonesia adalah negara hukum, ini jadi fondasi utama untuk semua pihak dan bidang. Jadi mau tidak mau bidang hukum harus jadi prioritas guna menata segera sistem tata kelola negara checks and balances antara cabang kekuasaan negara terutama terkawalnya konstitusi dalam demokrasi termasuk masalah peradilan,” tambah dia.

Masih kata Azmi, kondisi riil kualitas penegakan hukum yang belum optimal dan dokumen perencanaan pembangunan hukum nasional yang tidak strategis akan menghambat sekaligus menjadikan karut marut penegakan hukum.

“Hal ini bisa jadi karena sebelumnya bidang hukum cenderung diabaikan dan rasa keadilan itu disingkirkan termasuk minimnya kesadaran hukum masyarakat,” ungkap dia

“Karenanya  (kami) mendorong pemerintah dan elemen masyarakat, termasuk Mahupiki  saat ini  segera membuat tim telaah reformasi percepatan hukum dan menyusun rekomendasi hukum untuk diberikan pada pemerintahan baru,” pungkasnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya