Berita

Kepala Dinkes Jabar, Vini Adiani Dewi/Net

Nusantara

Jemaah Haji Diingatkan untuk Jaga Kesehatan dan Kebugaran

SELASA, 30 APRIL 2024 | 03:31 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Barat meminta jemaah haji untuk menjaga kesehatan. Mengingat mereka sekitar dua minggu lagi akan berangkat ke Arab Saudi guna menjalankan ibadah.

“Jaga kesehatan, kan kurang lebih dua pekan lagi berangkat," kata Kepala Dinkes Jabar, Vini Adiani Dewi, dikutip Kantor Berita RMOLJabar, Senin (29/4).

Selain itu, dirinya menyebut para jemaah akan melakukan proses ibadah haji. Di sana akan melakoni aktivitas fisik yang cukup berat karena banyak berjalan kaki. Maka dari itu dia mengimbau kepada jamaah, untuk mulai berolahraga menjaga kebugaran.


Menurutnya hal itu agar saat melakukan ibadah haji, dapat terlaksana secara maksimal.

"Diharapkan rajin olahraga, karena haji identik dengan fisik juga. Jalan setiap hari bisa tujuh kilometer. Apalagi kalau bolak-balik, dari lempar jumroh langsung tawaf ifadah, bolak-balik 21 kilometer. Kebayang kalau fisik tidak sehat, tentu akan menjadi beban nanti. Kepada dirinya sendiri dan orang lain. Jadi setiap jamaah disarankan olahraga rutin," jelasnya.

Saat ini pihaknya terus melakukan pemantauan kepada jemaah haji yang memiliki penyakit serius. Hal itu dilakukan agar waktu keberangkatan tiba pada 12 Mei 2024 mendatang, para jemaah siap untuk menjalankan ibadah.

"Sekarang pemantauan bagi yang risiko tinggi. Hipertensi, jantung, harus kontrol. Termasuk melakukan informasi kesehatan kepada para pembimbing ibadah haji. Jadi termasuk di dalamnya ya tentu kami tidak lepas juga dari persiapan embarkasi. Sudah melakukan pelayanan kesehatan baik di Bekasi maupun Indramayu," tambahnya.

Tak hanya itu dirinya juga melakukan pemantauan terhadap makanan, mulai dari asrama haji di Bekasi dan Indramayu hingga Arab Saudi.

“Sudah menyiapkan kesehatan, termasuk pemeriksaan makanan. Jangan sampai diare. Makanya kami betul-betul menjaga jamaah,” ucapnya.

Dirinya berharap, jangan sampai terjadi masalah, seperti keracunan akibat kurang higienis dalam pembuatan dan penyajiannya.

“Salah satunya menempatkan tenaga kesehatan yang hubungannya dengan sanitasi lingkungan, makanan dan termasuk fisik," tandasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya