Berita

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby/Net

Dunia

Gedung Putih Respons Aksi Protes Mahasiswa Pro-Palestina

SENIN, 29 APRIL 2024 | 16:08 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Tidak bermaksud membatasi aksi unjuk rasa, Gedung Putih hanya mengimbau agar para mahasiswa yang menggelar aksi protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat lebih tertib dan damai.

Begitu yang disampaikan juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby dalam wawancara dengan ABC News pada Senin (29/4).

Dia menegaskan bahwa pemerintah tidak akan mencegah protes mahasiswa. Tetapi bahasa anti-semitisme yang disuarakan dan intimidasi terhadap mahasiswa Yahudi di AS sangat ditentang Gedung Putih.


"Kami tentu saja menghormati hak untuk melakukan protes damai. Kami mengutuk bahasa anti-Semitisme yang kami dengar akhir-akhir ini dan tentu saja mengutuk semua ujaran kebencian dan ancaman kekerasan di luar sana," tegasnya.

Gelombang protes mahasiswa pendukung Palestina di sejumlah kampus di Amerika Serikat terus meningkat, sejalan dengan aksi penangkapan terhadap pengunjuk rasa oleh pihak kepolisian.

Mengutip New York Times pada Minggu (29/4), tercatat sudah ada lebih dari 500 demonstran yang ditangkap dalam aksi protes anti-Israel di kampus-kampus AS sejak pertengahan April.

Dikatakan bahwa aksi unjuk rasa tersebut, yang sebagian besar dipimpin oleh mahasiswa, telah menyebar ke seluruh Amerika setelah sekitar 108 mahasiswa Universitas Columbia ditangkap oleh Kepolisian New York (NYPD).

Penangkapan terus berlanjut di berbagai institusi termasuk 44 mahasiswa Universitas Yale di New Haven, Connecticut; 93 orang di University of Southern California di Los Angeles; 118 di Universitas Emerson di Boston; 102 di Universitas Northeastern, juga di Boston; dan 69 di Arizona State University di Tempe.

Dari Washington hingga New York, mahasiswa Universitas New York mendirikan kamp solidaritas baru untuk Gaza setelah kamp mereka sebelumnya di Gold Plaza dibongkar oleh polisi.

Mahasiswa di Universitas Northwestern di Chicago, telah bergabung dalam kampanye aksi duduk progresif di dalam lembaga-lembaga ilmiah, menyerukan diakhirinya kerjasama berbagai administrasi universitas dengan Israel.

Konfrontasi baru antara polisi dan mahasiswa yang menentang perang Israel di Gaza telah memicu kekhawatiran tentang penggunaan metode kekerasan untuk menekan protes. Oleh karena itu, ketegangan meningkat sejak penangkapan puluhan orang di Universitas Columbia pekan lalu.

Aktivis melaporkan bahwa dalam dua hari terakhir, aparat penegak hukum, bertindak atas perintah administrasi perguruan tinggi, menggunakan senjata setrum listrik dan gas air mata terhadap mahasiswa demonstran di Universitas Emory di Atlanta, Georgia.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya