Konflik penyitaan kaos jersey bergambar peta Maroko oleh pemerintah Aljazair, berakhir dengan kekalahan tim sepak bola negara itu yakni USM Alger.
Konfederasi Sepak Bola Afrika (CAF) pada Kamis (25/4) menyatakan USM Alger telah kalah dari tim Maroko RS Berkane dengan skor 0-3, padahal keduanya belum bertanding.
Menurut keterangan yang diterima redaksi, keputusan itu diambil setelah pertandingan kedua tim ditunda karena kasus penyitaan jersey.
"CAF telah memutuskan untuk menghukum klub Aljazair dengan kekalahan 0-3 dan mempertahankan pertandingan kedua di stadion kota Berkane Minggu depan,” ungkap laporan tersebut.
Selain itu CAF juga akan merujuk masalah penyitaan jersey itu ke komite disiplin, sehingga ada kemungkinan hukuman tambahan akan diterima Aljazair.
Persoalan ini berawal ketika pihak berwenang Aljazair menolak kedatangan RS Berkane di Bandara Houari Boumediene hari Jumat kemarin (19/4) karena seragam mereka menampilkan peta lengkap Maroko.
Tim kemudian dibiarkan terdampar di bandara selama berjam-jam dan perlengkapan mereka disita oleh aparat keamanan Aljazair.
Gambar yang dibagikan secara luas menunjukkan pemain RS Berkane sedang melakukan salat Jumat di bandara.
Untuk menyelesaikan persoalan, hari itu diadakan pertemuan antara pihak Maroko dan Aljazair serta perwakilan dari CAF.
Dalam pertemuan tersebut, pihak berwenang Aljazair meminta pejabat RS Berkane menempelkan stiker di seragam mereka untuk menutupi peta Maroko. Permintaan ini jelas ditolak keras oleh klub karena dianggap tidak masuk akal dan tidak dapat diterima.
Setelah negosiasi selama berjam-jam dan kebuntuan yang berkepanjangan, CAF meminta agar tim meninggalkan bandara dan pindah ke hotel mereka, berjanji untuk mengembalikan peralatan lengkap mereka sebelum pertandingan hari Minggu.
Pada Jumat larut malam, delegasi RS Berkane memenuhi permintaan CAF dan meninggalkan lokasi bandara untuk pindah ke sebuah hotel di Algiers.
Namun sampai laporan ini diturunkan, Aljazair tidak juga mengembalikan jersey tersebut. Dan pertandingan pun ditunda.