Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Cara AS dan China Kelola Kebijakan Fiskal Berdampak pada Perekonomian Global

JUMAT, 19 APRIL 2024 | 15:48 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Dua rival ekonomi terbesar dunia, Tiongkok dan Amerika Serikat, akan mendorong sebagian besar peningkatan utang publik global selama lima tahun ke depan.

Pejabat di Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan, bahkan belanja Amerika akan menciptakan masalah bagi banyak negara lain karena mempertahankan suku bunga tetap tinggi.

"Di kedua negara, berdasarkan kebijakan saat ini, utang publik diproyeksikan meningkat hampir dua kali lipat pada 2053," kata pejabat IMF dalam Fiscal Monitor, dikutip dari The Business Times, Jumat (19/4).

Menurutnya, cara kedua negara tersebut dalam mengelola kebijakan fiskalnya dapat berdampak besar terhadap perekonomian global dan menimbulkan risiko yang signifikan terhadap proyeksi fiskal dasar di negara-negara lain.

Suku bunga yang lebih tinggi di AS menyulitkan banyak negara karena memperkuat nilai dolar AS terhadap mata uang lainnya, membuat komoditas yang dihargakan dalam dolar AS menjadi lebih mahal, dan meningkatkan beban utang bagi negara-negara yang meminjam dalam mata uang AS.

"Suku bunga yang tinggi dan tidak pasti di AS memengaruhi biaya pendanaan di negara lain. Dampaknya cukup signifikan," kata Direktur Urusan Fiskal IMF Vitor Gaspar.

Sedangkan bagi Tiongkok, IMF memperingatkan perlambatan yang lebih besar dari perkiraan di Tiongkok berpotensi diperburuk oleh pengetatan fiskal yang tidak disengaja mengingat ketidakseimbangan fiskal yang signifikan di pemerintah daerah sehingga dapat menciptakan risiko bagi negara-negara lain di dunia melalui rendahnya tingkat perdagangan internasional, pembiayaan, dan investasi eksternal.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

Sinergi Infrastruktur dan Pertahanan Kunci Stabilitas Nasional

Senin, 10 Maret 2025 | 21:36

Indonesia-Vietnam Naikkan Level Hubungan ke Kemitraan Strategis Komprehensif

Senin, 10 Maret 2025 | 21:22

Mendagri Tekan Anggaran PSU Pilkada di Bawah Rp1 Triliun

Senin, 10 Maret 2025 | 21:02

Puji Panglima, Faizal Assegaf: Dikotomi Sipil-Militer Memang Selalu Picu Ketegangan

Senin, 10 Maret 2025 | 20:55

53 Sekolah Rakyat Dibangun, Pemerintah Matangkan Infrastruktur dan Kurikulum

Senin, 10 Maret 2025 | 20:48

PEPABRI Jamin Revisi UU TNI Tak Hidupkan Dwifungsi ABRI

Senin, 10 Maret 2025 | 20:45

Panglima TNI Tegaskan Prajurit Aktif di Jabatan Sipil Harus Mundur atau Pensiun

Senin, 10 Maret 2025 | 20:24

Kopdes Merah Putih Siap Berantas Kemiskinan Ekstrem

Senin, 10 Maret 2025 | 20:19

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Airlangga dan Sekjen Partai Komunis Vietnam Hadiri High-Level Business Dialogue di Jakarta

Senin, 10 Maret 2025 | 19:59

Selengkapnya