Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Rabu Pagi, Rupiah Tergelincir 76 Poin, jadi Rp16.252 per Dolar AS

RABU, 17 APRIL 2024 | 12:43 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi masih cenderung tertekan pada perdagangan Rabu (17/4).

Pada awal perdagangan Rabu pagi, rupiah tergelincir 76 poin atau 0,47 persen menjadi Rp16.252 per dolar AS.

Kemarin, Selasa (16/4), rupiah ditutup melemah 2,07 persen ke Rp16.175,5 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS menguat 0,08 persen ke 106,29.


Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan mata uang rupiah masih akan ditutup melemah pada rentang Rp16.160-Rp16.250 per dolar AS pada Rabu (17/4). Menurutnya,  Rupiah juga menghadapi sikap Federal Reserve yang masih ragu memangkas suku bunga sehingga dolar AS cenderung tinggi.  

Ia menjelaskan salah satu penyebab penguatan indeks dolar adalah karena menguatnya data ekonomi AS, salah satunya data penjualan ritel yang naik 0,7 persen dari bulan lalu.

The Fed bisa saja menaikkan suku bunga karena eskalasi konflik yang tinggi di timur tengah. Di sisi lain, menurutnya, komentar dari pejabat The Fed yang mengatakan kemungkinan besar The Fed tidak akan menurunkan suku bunga di semester II/2024 atau hanya menurunkan 25 bps membuat indeks dolar kembali mengalami penguatan.

Konflik Iran-Israel juga kemungkinan membuat indeks dolar akan menuju 110-112, yang merupakan level tertinggi sepanjang masa yang ditakutkan pasar.

Dampaknya untuk Indonesia akan membuat harga minyak mentah mengalami kenaikan sampai 100 dolar AS per barrel dan ini akan membuat impor minyak Indonesia membengkak.

"Indonesia adalah salah satu importir minyak mentah terbesar di Asia," kata Ibrahim.

Selain Rupiah, mata uang lain di kawasan Asia juga ditutup bervariasi pada Selasa sore. Yen Jepang turun 0,10 persen, dolar Singapura turun 0,12 persen, dolar Taiwan turun 0,36 persen , won Korea Selatan turun 0,77 persen, dan peso Filipina turun 0,31 persen.

Rupee India juga terdampak dan mengalami penurunan 0,09 persen, juga dengan yuan China yang melemah 0,02 persen, ringgit Malaysia melemah 0,29 persen. Beda halnya dengan baht Thailand yang naik 0,25 persen.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya