Berita

Anggota DPRD Jawa Barat, Ahab Sihabudin/RMOLJabar

Politik

Perilaku Politik Elit Bikin Indonesia Sulit Bangkit Jadi Negara Besar

JUMAT, 12 APRIL 2024 | 00:54 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Demokrasi sebagai sarana perubahan dilanggar secara brutal oleh penguasa. Kecurangan Pemilu dilakukan secara terstruktur, sistematis, dan massif (TSM).

"Para elite sudah sangat pragmatis dalam berpolitik. Akibatnya, yang menang adalah yang bayar," kata Anggota DPRD Jawa Barat, Ahab Sihabudin, dikutip Kantor Berita RMOLJabar, Kamis (11/4).

Menurut Ahab, perilaku politik tersebut akan membuat Indonesia semakin sulit bangkit menjadi bangsa yang besar.


Padahal, sejarah Indonesia di masa lalu sangat gemilang.

"Kita adalah bangsa yang dapat mengusir bangsa Mongol, yang kala itu jadi bangsa imperialis bengis dan kejam," tutur Ahab.

Bahkan, lanjut Ahab, bangsa Indonesia pernah memiliki armada angkatan laut terkuat dengan kapal terbesar di zaman Laksamana Malahayati dan Ratu Kalinyamat.

"Pada zaman Rasululloh Muhammad SAW, kita adalah penguasa Samudra Hindia. Kekuasaan bangsa kita hingga ke Madagaskar," ungkapnya.

Bahkan, kata Ahab, di awal era kemerdekaan, Indonesia adalah bangsa yang berperan aktif dan sangat diperhitungkan dalam kancah politik dunia.

"Kita adalah pelopor kemerdekaan bangsa-bangsa di dunia yang terjajah dengan menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika dan memimpin negara-negara Non-Blok. Ini jadi kekuatan moral bagi negara terjajah lain," terangnya.

Ahab juga mengingatkan bahwa kemerdekaan dan peran Indonesia di panggung dunia kala itu sangat didukung oleh negara-negara Islam di Jazirah Arab dan Afrika, termasuk Palestina.

"Ironisnya, negara yang pertama mengakui indonesia, Palestina, saat ini masih terjajah oleh Israel," jelasnya.

Di mata Ahab, para pemimpin saat ini belum berhasil mengembalikan kejayaan bangsa.

"Jika membandingkan sejarah agung bangsa dengan realitas saat ini, zaman kita terbilang zaman kehinaan di mata sejarah," demikian Ahab Sihabudin.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya