Berita

Ilustrasi tol dalam kota/Net

Nusantara

Mangkrak 17 Tahun, Pembangunan Tol Dalam Kota Bandung Dilanjutkan

KAMIS, 11 APRIL 2024 | 12:54 WIB | LAPORAN: ACHMAD RIZAL

Wacana pembangunan jalan tol dalam Kota Bandung atau Bandung Intra Urban Toll Road (BIUTR) mendapat kritik tajam dan dianggap solusi usang terkait kemacetan Kota Kembang.

Salah satu kritik datang dari konten kreator, Fariz Egia Gamal alias Bro Gamal, yang menjelaskan perbedaan antara tol dalam kota dan antar kota.

Dia menjelaskan, tol antar kota memang merupakan solusi luar biasa. Sebab itu dia mengapresiasi Jokowi yang banyak membangun tol antar kota.

"Tol Trans Sumatera perlu nggak? Jelas perlu banget, Trans Jawa? perlu banget, setuju. Tapi kalau tol dalam kota, itu mimpi buruk, itu solusi zaman penjajahan," katanya, lewat akun YouTube GAMAL berjudul "Bandung akan Macet Selamanya?", dikutip dari Kantor Berita RMOLJabar, Kamis (11/4).

Dia juga tak segan menilai jalur jalanan di Kota Bandung tidak bagus. Bahkan kemacetan yang terjadi di daerah yang dipimpin Pj Wali Kota Bambang Tirtoyuliono lebih parah dibanding Jakarta.

"Jakarta iya macet, betul, tapi nggak seabsurd Bandung gitu loh," tukasnya.

Gamal tak menampik salah satu kemacetan di Bandung akibat ketiban pulung orang Jakarta yang datang. Terlepas dari itu, perhubungan Kota Bandung juga sangat disayangkannya.

"Pak Ogahnya lebih banyak, Pungli di mana-mana, karena memang jalanannya nggak bagus. Kalau jalanannya bagus, jalurnya dibangun dengan baik, Pak Ogah nggak bakalan relevan," katanya.

Sebelumnya, jalan tol dalam Kota Bandung atau BIUTR dipastikan bakal dilanjutkan pembangunannya, setelah sempat mangkrak 17 tahun.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, mengatakan, pembangunan tol dalam kota akan dilanjutkan demi mengatasi kemacetan lalu lintas di Kota Bandung.

"Untuk mengatasi kemacetan di Kota Bandung, kami sepakat melanjutkan Bandung Intra Urban Toll Road," kata Basuki, Rabu (28/2).

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya